SURABAYA – Daftar perguruan tinggi yang lolos dalam kompetisi Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-34 sudah dirilis Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Jawa Timur berhasil menjadi perguruan tinggi yang berhasil mengikutsertakan karya Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) terbanyak ketiga dengan 59 proposal.
Tahun 2021 ini total 1.180 proposal diajukan oleh mahasiswa ITS hingga menuai peringkat pertama sebagai pengunggah proposal terbanyak. Peningkatan tersebut tak lain juga merupakan buah dari setiap departemen untuk mendongkrak prestasi mahasiswanya dalam ajang PKM ini.
Tahun ini, dengan total 298 proposal terdanai, 59 tim dari ITS berhasil melaju ke Pimnas yang secara angka menunjukkan kenaikan dari tahun kemarin yang hanya 33 tim lolos.
Sesuai dengan data yang diumumkan oleh Kemendikbudristek, dua bidang PKM karya mahasiswa ITS yang jumlahnya besar yaitu 15 judul dari bidang riset eksakta (PKMRE) dan 13 judul dari bidang karya cipta (PKMKC). Disusul 7 judul bidang kewirausahaan (PKMK) dan bidang pengabdian masyarakat (PKPM).
Setelahnya, 5 judul dari bidang karya ilmiah (PKMKI) dan bidang gagasan futuristik (PKMGFK). Turut serta 4 judul bidang riset sosial humaniora (PKMRSH), 2 judul bidang gagasan tertulis (PKMGT), dan 1 judul bidang penerapan Iptek (PKMPI).
Alifia Dian Novitasari, salah satu ketua tim PKMRSH, mengungkapkan mengenai persiapannya untuk melaju ke Pimnas, yakni memfokuskan diri untuk tetap berkoordinasi dengan timnya.
“Berdiskusi apa saja hal yang harus segera diselesaikan dan belajar kembali mengenai penelitiannya secara keseluruhan,” kata mahasiswi yang sudah menginjak tahun keduanya lolos di Pimnas mewakili ITS ini.
Ketua Tim Satuan Tugas (Satgas) PKM ITS, menerangkan bahwa Pimnas ke-34 merupakan kompetisi mahasiswa yang panjang dan luas dibandingkan dengan kompetisi lainnya. Dikatakan demikian, karena persiapannya membutuhkan waktu sejak November 2020 lalu dan menerapkan berbagai disiplin ilmu.
“ITS menaruh perhatian besar terhadap Pimnas ini yang mana telah dilakukan persiapan melalui sosialisasi dan pelatihan,” bebernya.
ITS telah menjalankan langkah dan strategi menuju PKM tahun 2021 yang nantinya bermuara pada Pimnas. Diakui dosen yang biasa disapa Aris tersebut, Direktorat Kemahasiswaan (Ditmawa) ITS selalu melakukan evaluasi untuk perkembangan program ini dengan strategi yang melibatkan integrasi dan pembagian tugas antarsemua pemangku kepentingan di ITS.
“Mulai dari mahasiswa, dosen, departemen, fakultas, guru besar hingga laboratorium, serta pusat riset dan inovasi,” jelas Aris.
Aris menerangkan bahwa tidak pernah ada PKM yang lebih diunggulkan karena semua PKM mempunyai bidang sesuai minatnya masing-masing. Bukan hanya sekadar kompetisi biasa, PKM pun kerap menjadi wadah bagi para pesertanya untuk membina karakter, mengembangkan intelektual, dan meningkatkan kreativitas.
Tak tanggung-tanggung, dosen Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) ini menyampaikan bahwa peserta juga mendapatkan manfaat dalam pengembangan softskill dan hardskill selama mengikuti kegiatan ini. Pengembangan pada bidang soft skill melatih mahasiswa untuk bekerja sama dalam tim yang terdiri dari lintas departemen dan angkatan.
Mereka juga menjadi terbiasa untuk berkomunikasi dengan masyarakat. “Kita ingin sebanyak-banyaknya mahasiswa dan dosen terlibat untuk meraih kesempatan pengembangan skill tersebut,” tandasnya. (Siedoo)