Siedoo, Kota Magelang, Jawa Tengah memiliki terobosan baru untuk pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Bunda PAUD yang merupakan istri Walikota Magelang, tidak ingin hanya menjadi sekedar tokoh sentral semata. Maka dari itu, Bunda PAUD membentuk lembaga khusus yang menangani pengembangan pendidikan anak – anak PAUD, yaitu Kelompok Kerja (Pokja) Bunda PAUD Kota Magelang.
Hal yang mendasari dibentuknya Pokja Bunda PAUD agar Bunda PAUD tidak hanya menjadi tokoh sentral, namun juga dapat ikut terlibat aktif dalam mendidik anak-anak. Tugas Pokja Bunda PAUD adalah membantu tugas harian dari Bunda PAUD. Pokja Bunda PAUD inilah yang kemudian akan mensosialisasikan kepada PAUD yang ada di Kota Magelang.
Pokja Bunda PAUD merupakan hal baru, dan sengaja dibentuk untuk yang pertama kalinya. Sehingga, masih banyak hal yang perlu diperhatikan bersama untuk dijalankan agar bisa lebih fokus. Terutama pemahaman terhadap anggota Pokja Bunda PAUD agar lebih memahami tupoksi dari Pokja ini.
Pokja Bunda PAUD memiliki empat program, yaitu Pendidikan dan Pembentukan Karakter, Advokasi dan Perlindungan Anak, Tumbuh Kembang Anak, serta Humas dan Kemitraan. Semua program ini disesuaikan dengan kondisi yang saat ini dialami anak-anak Kota Magelang.
Pertama, berkaitan dengan pendidikan dan pembentukan karakter anak. Karakter Kota Magelang itu cukup istimewa. Berkarakter dengan perpaduan militer yang tegas, pantang menyerah, dipadu dengan kedekatan wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta yang menjunjung tinggi adab dan etika.
Pendidikan karakter ini termasuk dalam kurikulum PAUD. Pembentukan karakter anak salah satunya dengan memanfaatkan permainan tradisional dan Program Chickenisasi.
Chickenisasi merupakan hasil kerjasama dari program Pokja 2 Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) dengan Bunda PAUD, yaitu membagikan anak ayam ke para siswa PAUD. Dari PAUD di Kota Magelang, diambil 17 PAUD sebagai perwakilan yang ikut program Chickenisasi.
Masing-masing PAUD 5 peserta didik, setiap peserta didik mendapatkan 3 anak ayam. Total datanya ada 85 anak PAUD.
Anak ayam ini dibagi diantara siswa PAUD dan menjadi tanggung jawab mereka. Chickenisasi sendiri bertujuan untuk mendidik anak-anak untuk belajar bertanggungjawab dan menanamkan rasa peduli.
Kedua, adalah Advokasi dan Perlindungan Anak. Guru harus peduli dan peka terhadap perubahan-perubahan sifat anak. Dimana setiap perubahan anak, bisa saja terjadi hal-hal yang tidak baik.
Hal ini bisa terjadi karena pasti ada alasan dibalik anak-anak yang bermasalah itu. Dengan demikian, Bunda PAUD juga melibatkan praktisi, psikolog, dan psikiater untuk pendampingan.
Ketiga, yaitu untuk Bidang Tumbuh Kembang Anak. Karena tingkat stunting yang tinggi di Magelang, maka Bunda PAUD juga berkonsultasi dengan dokter spesialis anak untuk ikut serta mengawasi perkembangan anak. Salah satu metode saat pandemi ini dengan melaksanakan kegiatan webinar yang membahas hal tersebut.
Untuk mengurangi stunting, cara lain juga dilakukan dengan melaksanakan program Sekolah Ibu. Stunting terjadi bukan karena anak lahir dari keluarga yang tidak berkecukupan. Namun juga lebih karena pemahaman ibu terhadap kesehatan anak tidak merata. Perhatian tentang nilai gizi dari makanan anak itulah yang menyebabkan stunting terus terjadi.
Diharapkan dengan segala program dalam upaya menurunkan tingkat stunting ini, anak-anak di Kota Magelang dapat menjadi seperti yang dicita-citakan bersama. Yakni, menjadi anak yang sehat, religius, dan berkarakter. Anak-anak adalah aset terbesar di Kota Magelang, ditangan merekalah masa depan bangsa ini terletak.
Keempat yaitu Bidang Humas dan Kemitraan. Untuk kegiatannya yaitu memberdayakan organisasi mitra, harmonisasi kegiatan Bunda PAUD, dan juga sosialisasi Bunda PAUD. Dalam memberdayakan organisasi mitra pun dibagi menjadi dua bagian, yaitu penguatan dan koordinasi dengan organisasi mitra.
Terdapat 13 program kegiatan Bunda PAUD pada periode 2021-2024. Beberapa diantaranya adalah program pembentukan karakter anak usia dini, mendorong terciptanya paud holistik integratif, sosialisasi bunda paud, serta peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan.
Semua program kerja tersebut disusun sesuai dengan kondisi dan keadaan anak-anak. Dimana harapannya anak-anak dapat tumbuh sehat jasmani dan rohani, cerdas, dan berkarakter. (*)
*Bunda PAUD Kota Magelang
Hj. Niken Ichtiaty, S.Si
Ketua TP PKK Kota Magelang, Jawa Tengah