MAGELANG – Para siswa diajak untuk menghindari tidakan tidak terpuji, seperti vandalisme. Kepolisian memberikan himbauan kepada siswa saat mengikuti upacara bendera di SD Negeri Jogomulyo, Kecamatan Tempuran Kabupaten Magelang, Senin (29/1/2018). Seperti yang disampaikan Kepolisian Sektor Tempuran, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Upacara bendera diikuti kepala sekolah, guru, dan 238 siswa. Didampingi Kanit Binmas Ipda Farchani dan Bhabinkamtibmas Aiptu Al Imron, Wakapolsek Tempuran Iptu Eko Yudo berkenan masuk kelas memberi motivasi dan arahan siswa kelas 6 dalam belajar menghadapi Ujian Nasional 2018.
Bangunan sekolah beserta sarana dan prasarananya merupakan aset sekolah dan perlu dirawat dengan baik.
Bersama pemerintah dan masyarakat, seluruh komponen sekolah yaitu guru, karyawan sekolah dan para siswa memiliki kewajiban menjaga aset sekolah. Merusak aset sekolah dengan corat-coret di tembok, di meja kursi atau bagian aset sekolah merupakan tindakan tidak terpuji dan harus dihindari.
“Gemar corat-coret atau vandalisme bukan ciri generasi Indonesia. Vandalisme adalah tindakan melanggar norma sosial dan norma hukum. Sehingga kita hindari melakukan vandalisme di mana pun,” kata Wakapolsek Tempuran Iptu Eko Yudo.
Selain mengajak menghindari vandalisme, Eko Yudo juga meminta para siswa menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat dengan menghindari hal-hal yang menimbulkan masalah. Seperti berkendara motor sendiri. Baik di kampung maupun di jalan raya.
“Menurut Undang-Undang Lalu Lintas yang berlaku, siswa SD belum cukup umur untuk bermotor sendiri. Jadi mengendarai sepeda motor sendiri, karena selain membahayakan diri sendiri juga membahayakan orang lain,” pintanya.
Sementara itu, Kepala SD Jogomulyo, Kacamata Tempuran, Kabupaten Magelang, Marsodin SPd memberikan apresiasi kepada jajaran Polsek Tempuran yang secara berkala menyambangi sekolah-sekolah. Polisi juga sekaligus mengikuti upacara bendera.
“Ini kegiatan positif dalam rangka membina kemitraan antara Kepolisian dan sekolah-sekolah,” katanya.
