MAGELANG – Salah satu permasalahan yang ada di Desa Sriwedari, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah yaitu bagaimana mewujudkan warga yang bisa memanfaatkan pekarangannya dan lahannya untuk menanam tanaman obat keluarga. Dipilihnya tanaman obat sebagai pemanfaatan pekarangan rumah warga di Dusun Jumbleng, Desa Sriwedari yang dibudidayakan di pekarangan rumah warga, karena adanya berbagai jenis tanaman obat yang potensi dibudidayakan di wilayah tersebut. Antara lain rimpang, temulawak, kunyit, jahe dan berbentuk daun meliputi kumis kucing, sambiloto, salam, kitolod, dan banyak lainnya.
Dengan latar belakang kondisi itu, tim PPMT Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) memberikan perhatian lebih untuk terjun ke lapangan melakukan pendampingan. Dalam pelaksanaan Tim PPMT UNIMMA, yang terjun terdiri dari 1 dosen Ns Estrin Handayani, MAN dan 5 mahasiswa Sandi Bayu Pradana, Dita Ambar Sari, Pinka Puput Afrilia Ningrum, Alfon Dika Prio dan Sekar Lakhsmi Prameswari.
Dalam kegiatan ini Tim PPMT UNIMMA melatih ibu-ibu kader Aisyiyah untuk membudidayakan tanaman obat keluarga dan pelatihan pembuatan pupuk organik cair. Dalam pelatihan ini tim PPMT UNIMMA membawakan narasumber yaitu Ns Robiul Fitri Masitoh M. Kep, sekaligus memberikan contoh cara penanaman yang benar dan melatih membuat pupuk organik cair.
Kegiatan PPMT UNIMMA bekerjasama dengan Pimpinan Cabang Aisyiyah Kecamatan Salaman, khususnya Desa Sriwedari. Pada kegiatan PPMT ini juga disampaikan tentang penyusunan perencanaan, pelaksanaan dan pendampingan mandiri.
“Untuk tahap perencanaan telah kami lakukan berupa survei lokasi, identifikasi masalah dan FGD (forum Group Discussions) kemudian pada tahap pelaksanaan telah kami lakukan berupa sosialisasi /penyuluhan terhadap penguatan kader Aisyiyah. Yaitu berupa penanaman toga di pekarangan rumah dan pembuatan pupuk organik cair,” kata Ns Estrin Handayani.
Kegiatan PPMT ini mewujudkan pentingnya tanaman obat keluarga yang bertujuan agar warga di Dusun Jumbleng, Desa Sriwedari semakin banyak yang beralih dari pengobatan modern ke pengobatan tradisional.
Turunnya Tim dari UNIMMA juga tidak lepas dari kondisi bahwa, Kabupaten Magelang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang terletak diantara beberapa kabupaten dan kota. Yaitu di sebelah utara Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Semarang, di sebelah timur Kabupaten Semarang dan Kabupaten Boyolali. Di sebelah selatan Kabupaten Purworejo dan Provinsi DIY, di sebelah barat Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Wonosobo, dan di tengah-tengahnya terdapat Kota Magelang.
Luas wilayah Kabupaten Magelang adalah 108.573 ha atau sekitar 3,34 persen dari luas Provinsi Jawa Tengah. Variasi penggunaan lahan di Kabupaten Magelang merupakan salah satu potensi sumber daya lahan.
Data menunjukkan bahwa penggunaan lahan terbesar adalah untuk pertanian (80 persen). Oleh karena itu, sektor pertanian dijadikan unggulan daerah.
Berdasarkan profil penggunaan lahan tersebut, maka sawah merupakan sumber daya paling besar (35 persen) di Kabupaten Magelang. Artinya, bahwa kegiatan pertanian yang dominan adalah usaha tani padi.
Luasan lahan pertanian untuk lahan kering lebih sempit dibandingkan luasan lahan pertanian basah. Salah satu wilayah yang diimplementasikan tersebut adalah Desa Sriwedari, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang. Desa yang berjarak kurang lebih 5 km dari kota kecamatan ini termasuk desa yang berada di dataran tinggi dan wilayah perbukitan. (Siedoo)
