Siedoo.com - Mahasiswa melaksanakan kegiatan Dharma Wanita Gugus Pattimura Kecamatan Ambal di SD Negeri Sidorejo, Kebumen, Jawa Tengah. | Dok UNY
Daerah

Orang Tua Mempunyai Peran Sentral dalam Pengawasan Anak

KEBUMEN – Orang tua sebagai pemimpin keluarga mempunyai peran sentral dalam perkembangan Informasi Teknologi (IT) khususnya dalam pengawasan anak. Pengawasan orang tua terhadap anak perlu dilakukan.

“Itu karena ditakutkan menjadi bumerang tersendiri terhadap orangtua jika anak tidak serta merta diawasi,” kata Bimo Laksono Mahardika, mahasiswa program studi Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

Ia menyampaikan itu pada saat kegiatan Dharma Wanita Gugus Pattimura Kecamatan Ambal di SD Negeri Sidorejo, Kebumen, Jawa Tengah. Terdapat dua mahasiswa yang mengikuti program Kampus Mengajar Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi. Ia menyampaikan materi tentang pentingnya menguasai teknologi informasi dan peran orang tua dalam era Revolusi Industri 4.0.

Ia menjelaskan, cara mengawasi anak dalam menggunakan smartphone diantaranya menentukan waktu dan intensitas pemakaiannya. Misal anak diberikan smartphone untuk bermain hanya pada hari Sabtu-Minggu, jika sudah waktunya berakhir orangtua mengambil dan menyimpan smartphone tersebut.

Selain itu gunakan aplikasi yang mendukung tumbuh kembang anak yang disesuaikan dengan umur anak. Misalnya Youtube for Kids untuk menonton video, Duolinggo untuk belajar bahasa, dan Quick Maths untuk belajar numerasi.

“Dengan berbagai manfaat yang ditawarkan, ada sisi buruk yang harus diantisipasi dan diwaspadai oleh orang tua untuk selalu menjaga sang buah hati tercinta. Supaya dengan kemajuan teknologi maka generasi penerus menjadi orang yang akan lebih maju dan lebih bermanfaat untuk keluarga, agama, nusa, dan bangsa,” kata Bimo.

Sementara itu, Aji Nur Wijaksono mahasiswa UNY lainnya menyampaikan, Revolusi Industri adalah suatu keadaan yang dapat mempengaruhi sebagian atau seluruh aspek kehidupan yang ditimbulkan oleh adanya perubahan global. Proses produksi atau jasa yang mulanya sulit, memakan waktu lama, dan memakan biaya mahal menjadi lebih mudah, lebih cepat, dan lebih murah dalam prosesnya.

Baca Juga :  Tiga Hari Siswa Dilatih Membentuk Karakter

Revolusi di Inggris ditandai dengan penemuan mesin uap pada akhir abad ke-18 sehingga menyebabkan pertumbuhan pada bidang industri, bidang pertanian, dan sebagainya. Revolusi industri 2.0 memiliki ciri dengan penemuan mekanisasi sistem produksi massal., contohnya pada saat itu menjadi awal kemunculan pembangkit tenaga listrik dan motor pembakaran dalam (combustion chamber).

Revolusi industri 3.0 adalah awal dari adanya internet juga teknologi digital.Pada masa ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Peralatan industri sudah tidak menggunakan tenaga manusia namun sudah bisa dikendalikan oleh robot.

Revolusi industri 4.0 berawal dari sebuah proyek yang diprakasai oleh pemerintah jerman agar dapat mempromosikan komputerisasi dalam bidang manufaktur. Revolusi Industri 4.0 merupakan era digital disaat semua mesin terhubung melalui sistem internet.

Ia mengungkapkan bahwa pada era ini kecerdasan buatan, big data dan komputasi awan yang semuanya berbasis internet memegang peran penting dalam kehidupan keseharian. “Dengan tiga hal tersebut kita dapat memesan makanan secara online atau memantau kepadatan lalu lintas secara real time,” kata Aji.

Mahasiswa program studi Pendidikan Fisika Fakultas MIPA UNY tersebut memaparkan, manfaat menguasai teknologi informasi. Diantaranya mempermudah komunikasi dengan kerabat walaupun jarak jauh, meningkatkan rasa percaya diri dan mempermudah pekerjaan manusia. Oleh karena itu orang tua sebaiknya selalu belajar hal-hal yang baru setiap hari dan berusaha untuk menguasai teknologi informasi.

Sedangkan salah seorang peserta pelatihan, Badriyah mengapresiasi penyampaian materi yang dibawakan oleh para mahasiswa karena sangat sesuai dengan kondisi sekarang dan menjadi ilmu yang bermanfaat bagi Dharma Wanita dengan dua peran yang disandang oleh Dharma Wanita itu sendiri. Badriyah juga berharap agar kedepannya Dharma Wanita Gugus Pattimura mengadakan pelatihan TIK yang terintegrasi dengan KKG untuk membekali diri setiap anggota dalam mengikuti perkembangan teknologi informasi pada Revolusi Industri 4.0. (Siedoo)

Apa Tanggapan Anda ?