Siedoo, Walaupun masih dalam kondisi pandemi saat ini, tim mahasiswa dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Jawa Timur mampu mengharumkan nama bangsa. Pada lomba internasional Shell Eco-Marathon (SEM) 2021, Tim Sapuangin meraih empat penghargaan sekaligus.
Kompetisi SEM diikuti oleh berbagai universitas dari empat benua, Amerika, Asia, Afrika, dan Eropa. Kali ini, masing masing tim berkompetisi dalam empat sublomba dan bonus challenge. Empat sublomba tersebut, yaitu Pitch the Future, Autonomous Programming Competition, Off-Track Awards, dan Virtual Technical Inspection serta Bonus Challenge.
Pada kategori Autonomous Programming Competition, tim ditantang untuk mengembangkan perencanaan jalur, persepsi, dan algoritma kontrol untuk kendaraan otonom menggunakan Robot Operating System (ROS). Kode tersebut kemudian diuji dalam lingkungan simulasi menggunakan Microsoft AirSim dengan menggunakan mesin yang tidak nyata.
“Pada kategori ini, Tim Sapuangin ITS berhasil mendapat 2nd Place Autonomous Programming,” kata Rida Ayu Arfianti, External Relationship ITS Team Sapuangin.
Ia mengatakan bahwa SEM merupakan kompetisi tahunan yang dilaksanakan oleh perusahaan minyak Shell untuk memenuhi tantangan dalam pengembangan teknologi energi dengan merancang dan mempbangun kendaraan yang paling hemat energi. Namun pada tahun ini, Shell Eco-Marathon (SEM) melakukan adaptasi dengan mengubah perlombaannya menjadi serba virtual.
Pada sublomba Off-Track Awards terdiri dari beberapa kategori lomba yang dikompetisikan. Yaitu Technical Innovation Award, Communications Award, Vehicle Design, Safety Award, Simulate to Innovate Award, serta Data and Telemetry Award.
“Kali ini, Tim Sapuangin ITS sukses keluar sebagai juara pada kategori Data and Telemtery Award,” ujar Rida bangga.
Selanjutnya, terdapat sublomba Virtual Technical Inspection, di mana peserta harus melalui tahapan ini jika ingin melakukan running on-track pada saat perlombaan. Namun, karena semua kegiatan dilakukan secara virtual, maka inspeksi kendaraan maupun kelengkapan driver dilakukan melalui pengumpulan video.
“Gelar 3rd Place Virtual Technical Inspection berhasil diraih oleh Tim Sapuangin ITS pada sublomba ini dengan kategori Urban Concept,” tuturnya.
Rida memaparkan jika poin-poin yang didapat dari memenangkan beberapa sublomba tersebut diakumulasi menjadi satu secara global dengan 235 tim dari berbagai universitas di dunia yang disebut Global Virtual League. Poin-poin yang didapatkan oleh Tim Sapuangin ITS berhasil menghantarkan nama ITS untuk memperoleh 4th Place Global Virtual League.
“Ini tentu menjadi hal yang membanggakan karena harus bersaing dengan berbagai universitas di dunia,” ungkapnya.
Tim Sapuangin ITS sendiri sudah mengikuti ajang bergengsi dunia ini sejak tahun 2010 berturut-turut. Sejak tahun 2010 itu pun, Tim Sapuangin tak pernah absen untuk mempertahankan raihan gelar juara dan penghargaan dari berbagai kategori yang diadakan. (*)