MAGELANG – SMK Muhammadiyah 1 Borobudur Kabupaten Magelang Jawa Tengah mengadakan Uji Kompetensi Sertifikasi bagi siswa akuntansi kelas XII. Uji kompetensi dilangsungkan selama dua hari, yaitu Rabu-Kamis (2-3/06/2021) dan diikuti 20 siswa jurusan akuntansi. Ujian dilaksanakan secara manual dan komputer.
SMK Muhammadiyah 1 Borobudur merupakan satu-satunya sekolah yang memiliki kesempatan untuk melaksanakan Program Sertifikasi Kompetensi Kerja (PSKK) BNSP tahun anggaran 2021. Terdapat 20 siswa saja yang memiliki kesempatan dalam uji sertifikasi kompetensi. Hal ini dikarenakan dana dan kuota yang disediakan pihak BNSP lebih sedikit ketimbang tahun-tahun sebelumnya.
Selama kegiatan berlangsung, protokol kesehatan pun tetap dijalankan sesuai dengan ketentuan. Para siswa diwajibkan mencuci tangan, menggunakan masker, sarung tangan, dan menjaga jarak. Satu ruangan lab komputer yang seharusnya dapat digunakan oleh 20 siswa, namun karena pandemi Covid-19 satu ruang diisi oleh 10 siswa saja.
Uji kompetensi sertifikasi dilakukan tanpa biaya apapun alias gratis. Baik siswa maupun pihak sekolah tidak perlu mengeluarkan dana karena biaya uji sertifikasi ini ditanggung oleh BNSP. Namun karena adanya pandemi Covid-19, kuota siswa yang bisa mengikuti uji sertifikasi pun juga berkurang, tidak seperti tahun sebelumnya dimana seluruh siswa kelas XII akuntansi dapat mengikutinya.
Siswa yang mengikuti uji kompetensi sertifikasi adalah siswa yang termasuk dalam 20 besar nilai terbaik diantara angkatan jurusannya. Pelaksanaan sertifikasi tahun ini termasuk dalam periode ke-3. Tahun lalu tidak dilaksanakan uji sertifikasi karena adanya pandemi Covid-19.
Sebelum uji kompetensi sertifikasi, para siswa juga dibekali berbagai pelatihan yang dibutuhkan selama ujian. Pelatihan ini dilaksanakan mulai tanggal 17 sampai 31 Mei 2021. Harapannya dengan adanya pelatihan, seluruh peserta uji akan dapat lulus dengan predikat “kompeten”.
Mata uji dalam sertifikasi kompetensi kali ini terbagi menjadi dua, yaitu manual dan komputer. Mata uji manual yang dilaksanakan pada Rabu diantaranya adalah memproses entry jurnal, memproses buku besar, penyusunan laporan keuangan I dan II, serta yang terakhir yaitu uji teori. Sedangkan mata uji komputer di hari Kamis meliputi komputer akuntansi dan spread sheet.
Andi Desi Arisanti, Ketua Pelaksana Uji Sertifikasi Kompetensi 2021 mengatakan bahwa uji sertifikasi ini bukan merupakan syarat kelulusan. Namun diharapkan dengan adanya uji sertifikasi ini dapat menjadi bekal para siswa di dunia kerja. Hal ini disampaikannya di ruang Bank Mini SMK Muhammadiyah 1 Borobudur.
“Program sertifikasi kompetensi ini adalah program untuk membekali calon lulusan kita agar siap di dunia kerja. Karena sertifikasi merupakan salah satu bukti bahwa siswa tersebut Ahli Akuntansi Yunior,” kata Desi.
Para guru di SMK Muhammadiyah 1 Borobudur hanya terlibat dalam mempersiapkan siswanya untuk menghadapi uji ini, namun tidak dalam proses uji sertifikasi berlangsung. Uji sertifikasi kompetensi diawasi langsung oleh LSP-P1.
Berdasarkan penjelasan dari Siti Nisaul Munifah, salah satu siswa yang mengikuti uji kompetensi sertifikasi, bahwa dia merasa sangat senang mendapat kesempatan untuk mengikuti uji ini. Walaupun pada mulanya dia sempat cemas dan khawatir, namun hal itu dapat teratasi karena pelatihan-pelatihan yang sebelumnya sudah dilakukan.
“Senang banget waktu tahu lolos seleksi untuk ikut uji sertifikasi. Terus waktu ujian juga sempat ngerasa tegang sih, karena mulai tanggal 17 kemarin kita sudah belajar sungguh-sungguh dan hari ini puncaknya, tapi karena sudah ada pelatihan jadi bisa lebih tenang,” ujar Nisaul.
Harapan dari Desi dengan adanya uji sertifikasi dapat membekali siswa-siwa agar ketika mereka lulus nanti sudah memiliki sertifikat sebagai ahli akuntansi yunior. Sehingga dapat menjadi nilai tambah ketika bersaing di dunia kerja. (Siedoo)