SERANG – Para santri Pondok Pesantren Nurul Falah Haromain 2 di Cinangka, Serang, Banten mengikuti pesantren kilat. Pesantren kilat berlangsung selama seminggu dan di tutup pada Senin (03/05/2021). Para santri sangat antusias dengan hadirnya pesantren kilat, selain penuh dengan kajian-kajian agama, para santri dihibur dengan dongeng ceria.
Pelaksanaan pesantren kilat ini merupakan hasil kerjasama Pondok Pesantren Nurul Falah Haromain 2 dengan Dompet Dhuafa. Pada acara itu juga disalurkan wakaf pengadaan air bersih berupa sumur bor bagi pondok pesantren.
Untuk diketahui, kebutuhan air bersih sangat diperlukan bagi 69 santri dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari untuk menjalankan pendidikan agamanya. Selama ini, puluhan santri harus berjuang untuk memenuhi kebutuhan akan air bersih.
Tidak mudah seperti para santri di wilayah lain dengan air bersih yang cukup, para santri harus berkunjung ke rumah warga untuk memenuhi air bersih. Memang wilayah Cinangka, Serang, Banten terkenal wilayah yang cukup sulit akan pemenuhan air bersih. Banyak penduduk harus membuat sumur dengan kedalaman sekitar 70 meter untuk mendapatkan air bersih.
“Alhamdulillah melalui Mitra Pengelola Zakat (MPZ) Dompet Dhuafa (DD)- Duta Danadyaksa Teknologi menyalurkan wakaf pengadaan air bersih berupa sumur bor bagi Pondok Pesantren. Kami melihat kebutuhan air bersih sangat diperlukan bagi 69 santri untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari dalam menjalankan pendidikan agamanya,” kata Iskandar Syamsi, CEO PT Duta Danadyaksa Teknologi (DD Tekno).
Penyaluran wakaf berupa sumur bor ini merupakan bagian dari wujudkan 1.000 Wakaf Sumur Air Bor Masjid di seluruh Indonesia. Menurut Mokhlas Pidono, Pimpinan Cabang DD Banten mengatakan, dengan adanya program ini semoga dapat membantu dan menggerakkan kehidupan pondok pesantren maupun warga sekitar lebih produktif lagi.
Sehingga para santri tidak lagi mengandalkan warga sekitar akan kebutuhan air. Memang di daerah Cinangka hampir mayoritas masyarakat mengalami permasalahan mendapatkan air.
“Penggalian harus dalam untuk menggali sumur dengan biaya puluhan juta sehingga baru mendapatkan air bersih,” jelasnya.
Ia mengungkapkan, banyak wilayah di Indonesia yang kondisinya seperti ini. Sehingga dengan adanya gerakan 1.000 wakaf sumur air bor dapat dirasakan manfaatnya di seluruh Indonesia tidak hanya di wilayah Pulau Jawa.
“Kita dapat mencontoh dari adanya wakaf sumur dari Usman Bin Affan yang manfaatnya terus mengalir bagi masyarakat,” tambah Mokhlas.
Sementara itu Pengelola Pondok Pesantren Nurul Falah Haromaen, Endi Suhendi mengucapkan sangat berterima kasih kepada donatur DD Tekno yang sudah membantu dalam pengadaan sumur bor untuk kebutuhan para santri maupun warga sekitar. Sebelum adanya sumur bor ini para santri harus mengambil air dari rumah warga.
“Sehingga menghambat produktifitas para santri dalam menekuni kegiatan pendidikan agama,” jelasnya. (Siedoo)