JAKARTA – Guru yang berasal dari berbagai daerah ini menyebut program Guru Belajar dan Guru Berbagi membantu mereka dalam memperbarui pengetahuan baik dari sisi pembelajaran maupun pelatihan-pelatihan. Program ini dirasa memberi nilai manfaat.
“Saya sangat senang. Berdasarkan pengalaman saya, saya jadi lebih terbantu dengan program Guru Belajar dan Guru Berbagi,” kata, Guru SDN Cebongan 02 Jawa Tengah, Septin Puji Kurniawati.
Ia berharap program ini berisi lebih banyak modul dan kisi-kisi. Dalam program Guru Belajar dan Guru Berbagi ini, tersedia juga Seri Guru Pembelajar untuk Inklusi.
“Saya banyak mencari pelatihan dan short course untuk pendidikan inklusi. Saya senang dengan semua program ini karena lebih cepat update informasinya,” tuturnya.
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Iwan Syahril, mengatakan akan menambah modul-modul agar para guru semakin keren dalam melayani para murid. Iwan berharap, seluruh guru di Indonesia memiliki semangat untuk terus belajar dan mengembangkan diri.
“Belajar bukanlah masalah kesempatan, melainkan lebih kepada masalah kemauan. Di mana ada kemauan, insyaallah disitu akan ada jalan,” ucapnya optimistis.
Belajar sepanjang hayat juga sejalan dengan prinsip Septin. Baginya, pekerjaan sebagai guru telah mengajarkannya nilai kehidupan, khususnya ketika ia mengajar anak berkebutuhan khusus (ABK).
“Kebetulan sekolah saya inklusi, ada anak-anak yang sulit belajar, itu membuat saya semakin berusaha, makin belajar tentang pendidikan luar biasa. Ternyata, saya harus belajar psikologi tumbuh kembang anak, sistem informasi, saya juga jadi belajar jadi YouTuber, ini membuat saya ingin lebih baik dan makin baik lagi,” katanya.
Selain Septin, guru SLB Anak Brilian, Sutarya Aryaningsih turut mengisahkan tentang profesi yang dilakoninya sehari-hari. Ia bercerita bahwa dengan mengajar, semangat belajarnya bertambah.
“Saya menemukan aktvitas baru, tingkah laku menggemaskan, dan topik belajar yang berbeda-beda. Ketika saya mengajar, mau tidak mau saya menguasainya. Tidak mungkin saya mengajarkan sesuatu yang tidak saya pahami,” kata Sutarya.
Masih dalam kesempatan yang sama, Dirjen Iwan, mengatakan bahwa pada Program Guru Belajar dan Guru Berbagi terdapat kolaborasi antara pemerintah, guru, komunitas, dan penggerak Pendidikan. Seluruhnya bergotong royong, berbagi ide melalui berbagai macam bimbingan teknis daring, pendidikan dan pelatihan daring, berbagi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), artikel pembelajaran, video pembelajaran, dan aksi webinar.
“Program Guru Belajar dan Guru Berbagi hadir sebagai fasilitas belajar dan berbagi agar anak-anak di Indonesia mendapatkan pendidikan yang lebih baik dari guru-gurunya yang gemar belajar,” imbuhnya.
Ia mengajak agar para guru berbagi tugas dan berkontribusikan dalam ekosistem pendidikan. Pengalaman-pengalaman sebagai guru di berbagai bidang, diharapkan dapat saling menguatkan satu sama lain. Sebab, program Guru Belajar dan Berbagi menitikberatkan tujuannya pada kemampuan seorang pendidik untuk sukses bersama guru lainnya.
“Ini menurut saya poin yang luar biasa penting, yaitu berbagi. Ketika kita dapat materi atau keterampilan, itu tidak hanya untuk kita sendiri, tapi kita bertanggung jawab untuk berbagi dengan yang lain,” pungkas Iwan. (Siedoo)