Siedoo, Namanya adalah Maylavli Jemima Zahabiya, salah satu siswa 11 Sekolah Cikal Cilandak, Jakarta Selatan, Jakarta. Di tengah suasana Pandemi Covid 19, tidak menyurutkan niat dia untuk terus berkreasi. Karyanya yang menasional, mampu menginspirasi anak – anak seumurannya.
Ilustrator muda Indonesia yang kini duduk di kelas 11 Sekolah Cikal, baru-baru ini memperoleh undangan khusus dari KitaBisa.com untuk berbagi inspirasi dan kebaikan melalui karya ilustrasinya. Jemima mendedikasikan ilustrasi bertemakan Mimpi kepada anak-anak yatim di Panti Asuhan Mizan Amanah, Cilandak, Jakarta Selatan.
Bermula dari ajakan KitaBisa.com membuat mural di Panti Asuhan yang terpaksa dibatalkan karena pandemi, Jemima akhirnya diundang untuk membuat ilustrasi tentang mimpi dan cita dalam bentuk kaos agar dikenakan oleh anak-anak panti.
“Jadi waktu itu aku dihubungi oleh tim kitabisa.com untuk kolaborasi membuat mural di tembok panti asuhan,” kata dia.
Namun demikian, karena masih pandemi dan masih sibuk sekolah, akhirnya idenya diubah jadi membuat desain kaos untuk anak-anak panti asuhan. Gambar dari kaos ini juga memiliki pesan untuk anak panti asuhan agar semangat mencapai cita-citanya.
Bagi Jemima, kolaborasi ini menjadi kebahagiaan tersendiri sebagai manusia yang ingin turut menyemangati anak-anak panti.
“Buatku ini adalah salah suatu pencapaian yang membuatku bahagia. Karena aku bisa menyemangati mereka secara tidak langsung dengan karya-karyaku, dan aku turut senang kalau karyaku bisa membantu mereka untuk berani bermimpi,” jelas Jemima.
Tidak hanya KitaBisa.com saja melirik karyanya. Tetapi juga pernah memperoleh undangan berkolaborasi dengan label fesyen ternama di Bandung, Jawa Barat.
Sementara itu, Kepala Sekolah Cikal Setu Siti Fatimah menyampaikan apresiasinya atas aksi baik yang dilakukan Jemima. Baginya, terlihat sekali dukungan dan proses transformasi bermakna dalam diri Jemima menjadi manusia yang bermanfaat dan menginspirasi sesama.
Menurut Siti Fatimah, dukungan dan sejalannya visi orang tua Jemima dan Sekolah Cikal, yakni Kebebasan Berekspresi dan Kemerdekaan Belajar telah membentuk karakter dan kompetensi Jemima dalam mengembangkan kemampuannya dan menemukan jati dirinya. Salah satu yang sekolah berikan kepada seluruh komunitasnya adalah kemerdekaan belajar.
“Sebagai sekolah yang memiliki kurikulum berbasis kompetensi dan personalisasi, kami selalu mendukung penuh dan mengantarkan anak-anak murid. Salah satunya Jemima, untuk meraih citanya dan menemukan jati dirinya sesuai dengan cara dan cakupan program yang ia pilih,” jelas dia.
“Saya, mewakili rekan-rekan guru di Sekolah Cikal Setu turut senang atas pencapaian yang sudah dicapai oleh Jemima. Terlihat sekali transforming beyond yang dialami Jemima dari mulai ia bergabung di Sekolah Cikal Setu. Kami melihat semangat yang luar biasa dari Jemima, yang tentu saja didukung penuh oleh orang tua Jemima,” ungkap Siti Fatimah.
Rasa Bangga Orang Tua
Rasa bangga dan syukur orang tua Jemima pun tidak terbendung setelah melihat pencapaian, kontribusi, dan beragam aksi baik Jemima pada sesama di bidang seni. Sembari berkarya, Jemima mampu menuntaskan kewajiban belajarnya, persiapan pameran International Baccalaureate Diploma Program (IBDP) Visual Arts Sekolah Cikal dan membuatkan cover buku pertama adiknya.
Menurut Ayah dari Jemima, Adib Hidayat, kebebasan berkreasi adalah salah satu kunci pendampingan orang tua yang diperoleh Jemima sejak kecil untuk tumbuh menjadi manusia yang bermanfaat dan menginspirasi sesama dengan karya.
“Kami selalu kedepankan untuk bebas berkreasi. Anak-anak kami jadikan teman di rumah, bebas berdiskusi. Kami sebagai orang tua menemani dan kadang memberikan akses berkenalan dengan banyak pihak. Namun, saya selalu lepaskan Jemima untuk membangun komunikasi sendiri dengan mereka,” ungkap Adib. (*)