MAGELANG – Pandemi Covid-19 selain menjadi kendala juga menjadi tantangan di setiap jenjang pendidikan, termasuk TK. Bagi siswa-siswi TK tentunya sangat berbeda sistem pembelajarannya dibandingkan dengan jenjang lainnya. Mendisiplinkan anak-anak di masa golden age membutuhkan kesabaran tersendiri. Namun, hal tersebut berhasil dilakukan oleh guru-guru di TK RA Muslimat NU Bulurejo Mertoyudan Magelang Jawa Tengah.
Kepala TK RA Muslimat NU Bulurejo, Sri Hartini, S.Pd mengungkapkan, pada rapat dengan wali murid (3/6/2020) telah ada kesepakatan antara orang tua dan guru. Yaitu secara bersama-sama memberikan perhatian penuh kepada anak-anak di tahun ajaran baru ini. Guru dan orang tua berkomitmen untuk terus mengontrol belajar anak yang dilaksanakan secara daring, terutama hal kedisiplinan.
“Ya karena daring, mau tidak mau orang tua juga harus ikut ‘sekolah lagi’ demi putra-putrinya. Kami salut dengan keikutsertaan orang tua demi anak tetap bisa disiplin dalam pengumpulan tugas, maupun pembiasaan baik di rumah,” ungkapnya, Rabu (5/8/2020).
Hal-hal kecil untuk mendidik karakter anak tetap harus dibiasakan. Seperti mengucap salam ketika masuk rumah, masuk menggunakan kaki kanan terlebih dahulu, mengucap maaf, tolong, terima kasih, dn sebagainya. Hal tersebut berhasil diterapkan dengan berkolaborasi bersama orang tua yang setiap saat mengawasi belajar anak di rumah.
Sementara itu, salah satu guru TK RA Muslimat NU Bulurejo mengatakan, peran orang tua sangat penting. Karena terkadang mood dan kemampuan anak berbeda ketika tidak ditangani langsung oleh guru di sekolah. Memang diakui terkadang agak kesusahan karena harus daring, karena memang kebiasaan anak di rumah kurang bisa terpantau.
“Kita sudah mewanti-wanti orang tua untuk tetap disiplin dalam mengingatkan kebiasaan baik putra-putrinya. Insha Allah bisa,” katanya.
Setiap harinya guru membagikan tugas melalui WhatsApp Group pukul 07.00 WIB, dan tugas harian harus dikumpulkan maksimal di hari yang sama pukul 20.00 WIB. Siswa juga dapat mengambil alat-alat pendukung seperti pensil warna, kertas lipat, lem, dan lainnya di sekolah setiap hari Senin.
“Mereka tetap harus mengumpulkan tugas yang diberikan, melalui video atau voice note yang direkam orang tua dan kemudian dilaporkan melalui WhatsApp Group.
Meskipun harus belajar dari rumah saja, para guru berharap anak-anak tetap senang dan merasakan punya tanggung jawab menjadi siswa-siswi TK. Kegiatan tatap muka akan dilaksanakan jika sudah ada izin dari Pemerintah Daerah dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan demi keamanan dan kenyamanan peserta didik.
“Semoga pandemi ini segera berakhir, sehingga kegiatan belajar mengajar bisa dilaksanakan tatap muka seperti biasa di sekolah. Anak-anak sudah rindu bertemu para guru, kami pun tidak sabar ingin segera bertemu dengan anak didik kami yang saleh dan salehah,” pungkas Iin Marlina. (Siedoo)