MAGELANG – Kelurahan Kedungsari Kecamatan Magelang Utara Kota Magelang Jawa Tengah memiliki banyak potensi yang bisa digali. Di sana terdapat kelompok petani bunga yang dapat menjadi fasilitator di wilayah tersebut. Selain itu warganya memiliki kegemaran dan keterampilan dalam membudiayakan tanaman hias.
Sehingga di Kelurahan ini diusulkan sebagai Kampung Bunga. Tema ini sejalan dengan Program Kemitraan Wilayah di Kedungsari melalui pemberdayaan Perempuan untuk mewujudkan Magelang sebagai Kota Sejuta Bunga.
Tim pengabdian PKW (Program Kemitraan Wilayah) Universitas Muhammadiyah Magelang (UMMagelang) dan Tim Universitas Negeri Tidar (Untidar) melakukan kegiatan bersama berupa Forum Group Discusion (FGD), Selasa 9 Juni 2020. Tim PKW UMMagelang dengan ketua Ns. Robiul Fitri Masithoh, M.Kep. dan anggota pelaksana Basri, S.H,.M.H, Diesyana Ajeng Pramesti S.E., M.Sc. Sementara Tim PKW Untidar dengan anggota pelaksana Siti Nurul Iftitah, S.P., M.P.
Kegiatan FGD dihadiri oleh Kepala Kelurahan Kedungsari dan tim inti Program Kampung TEDUH (Tematik Teduh dan Hijau) dan membahas teralisasinya Kampung Bunga. Sekaligus melanjutkan kegiatan yang didanai Kementrian Riset dan Inovasi Nasional, Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan Tahun Anggaran 2020. Rencananya akan berakhir tahun 2021 karena merupakan pengabdian multiyears.
Pengbadian masyarakat ini disambut baik oleh bappeda Kota Magelang sehingga masuk dalam pilot project 2020. Pencanangan program dan penandatangan kesepakatan bersama pelaksanaan program Kampung Teduh telah terlaksana pada tanggal 28 Agustus 2020 dengan adanya komitmen bersama stakeholder.
Terealisasinya Kampung Teduh ini perlu adanya sinergitas, kolaborasi dan patisipasi dari semua stakeholder. Yaitu pemerintah, masyarakat, dunia usaha, perguruan tinggi dan media massa dalam penanganan dan pencegahan tumbuhnya pemukiman kumuh. Yaitu melalui peningkatan kualitas lingkungan hunian sehingga dapat meningkatkan sosial ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Kelurahan Kedungsari banyak potensi juga terdapat kendala yang akan diatasi bersama tim Pengusul Pengabdian Masyarakat yang memiliki kepakaran di bidang pertanian, ekonomi, hukum dan kesehatan. Salah satu kendala yang muncul dalam pelaksanaan kampung bunga adalah terkait dengan pengelolaan karena warga merasa kapasitas mereka dalam mengelola belum cukup. Sehingga perlu adanya pembinaan, pembentukan dan pelatihan dalam pengelolaan kampung bunga akan dilaksanakan oleh Diesyana Ajeng Pramesti S.E., M.Sc dengan kepakaran Manajemen.
Kendala selanjutnya adalah terkait dengan parkir, di mana warga mengusulkan parkir di sepanjang Jalan Barito karena ketiadaan lahan kosong. Sehingga perlu dilakukan sosialisasi kepada warga yang akan dipandu oleh Basri, S.H,.M.H dengan kepakaraan Hukum.
Kendala lain yaitu warga belum memiliki rencana penampungan air untuk menyiram tanaman. Juga toilet umum yang sehat untuk pengunjung sehingga warga memerlukan sedetan dari Kali Manggis untuk dialirkan ke lahan pembibitan sebagai alternatif. Atau mengadakan pompa dan penampungan dari dari sungai Elo yang akan diberikan sosialisasi oleh Siti Nurul Iftitah, S.P.,M.P dengan kepakaran Pertanian dan Ns. Robiul Fitri Masithoh, M.Kep dengan kepakaran Kesehatan. (Siedoo)