MAGELANG – Merebaknya pandemi Covid-19 menuntut inovasi belajar bagi semua pihak. Dengan penuh semangat para mahasiswa pun melakukan kegiatan guna mendapatkan ilmu atau menularkannya. Seperti semangat para mahasiswa S1 Teknik Mesin Universitas Tidar (Untidar) Magelang dalam beraktivitas di bidang akademik.
Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin Untidar, belum lama ini mengadakan Seminar Online yang bertema “Permesinan Industri dan Tantangannya di Era 4.0”. Seminar Online yang diadakan dua kali yaitu Batch #1 pada Sabtu (16/5/2020) dan Batch #2 pada Sabtu (6/6/2020) lalu. Sejatinya kegiatan itu merupakan pengganti untuk mata kuliah Permesinan Industri dan Elektroplating.
Selain diisi oleh Ikhwan Taufik, S.Pd., M.Eng. selaku dosen pengampu mata kuliah tersebut, pengurus himpunan juga tidak tanggung-tanggung mengundang praktisi dari dunia industri. Yaitu Dian Setyo Haryono, Staff New Model, Catia Section dari PT Honda Prospect Motor, Karawang.
Karena seminar ini merupakan pengganti untuk mata kuliah Permesinan Industri dan Elektroplating, pengurus himpunan sengaja membatasi peserta seminar tersebut. Yaitu hanya dari mahasiswa internal yang mengambil mata kuliah Permesinan Industri dan Elektroplating.
Sedikitnya ada tiga kelas yang mengikuti acara ini. Selama seminar, tampak antusiasme peserta cukup tinggi, terutama pada sesi tanya jawab, di mana banyak peserta melontarkan pertanyaan-pertanyaan berbobot.
Keputusan untuk mengadakan kegiatan ini tidak terlepas dari kebijakan kampus yang harus mengadakan kuliah jarak jauh. Namun, tentunya semangat belajar mahasiswa harus senantiasa dipupuk dan tidak boleh terhenti hanya karena jarak. Mahasiswa harus tetap belajar secara mandiri dari rumah masing-masing.
Dosen mata kuliah Permesinan Industri dan Elektroplating, Ikhwan Taufik, S.Pd., M.Eng. mengatakan dengan adanya seminar ini, setidaknya mahasiswa menjadi lebih terbuka wawasannya. Di mana mata kuliah ini memiliki peran penting terutama di era Revolusi Industri 4.0 ini.
“Mata kuliah Permesinan Industri dan Elektroplating sangat penting peranannya di dunia Industri,” ujar dosen yang akrab dipanggil Pak Taufik ini.
Hal itu dipertegas oleh Dian Setyo Haryono sebagai pemateri. Menurut Dian, permesinan di industri saat ini sangat integrated. Artinya, masing-masing section ataupun plan saling terintegrasi. Oleh karenanya, banyak tantangan yang harus dihadapi apalagi di era Revolusi Industri 4.0 ini.
“Oleh karena itu, mahasiswa jangan mudah puas atas pencapaian nilai yang telah didapatkan dari suatu mata kuliah tertentu. Namun, mahasiswa juga harus mempunyai skill tambahan yang akan bisa menjadi point plus pada saat terjun di dunia industri nantinya,” tegasnya.
Dian mencontohkan di dunia yang sedang digelutinya. Sama seperti mahasiswa pada umumnya, saat sedang menempuh kuliah, beliau pun hanya belajar software yang diajarkan di kampus saja. Namun, saat sudah terjun di dunia industri, ternyata software yang digunakan berbeda. Oleh karena itu, ia pun dengan semangat belajar software yang baru dikenalnya. Hingga saat ini Dian menjadi Staff New Model di Catia Section.
Pak Taufik menambahkan bahwa dunia permesinan ataupun manufaktur tidak hanya sebatas turning, milling, drilling, dan sebagainya. Karena semua itu baru beberapa contoh dari jenis proses manufaktur subtraktif (Subtractif Manufacturing). Kenyataannya, masih ada Formative Manufacturing, Additive Manufacturing, bahkan juga ada proses Micro Machining.
“Jadi, saya berharap mahasiswa mempunyai struggle yang lebih kuat lagi untuk belajar dan terus belajar hal-hal yang baru,” pungkas Pak Taufik. (Siedoo)