Siedoo, Pandemi atau wabah global Covid-19 menjadi masalah besar yang mengejutkan semua pihak. Dampaknya sangat hebat mengenai semua lapisan masyarakat. Sektor terdampak pun sangat luas meliputai formal dan informal, golongan kaya maupun miskin. Bahkan dampak ekonominya mengancam dunia dengan resesi dan inflasi. Namun demikian, harapan tentu harus tetap dibangun.
Siapa yang bisa berperan dalam penanganan dan pencegahan penyebaran virus ini? Semua pihak, siapa saja dari unsur pemerintah dan masyarakat. Bagaimana caranya? Tentu dimulai dari diri sendiri dan keluarga. Peran keluarga menjadi menarik untuk dibahas.
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga serta beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di satu atap dalam keadaan saling bergantungan, (Depkes RI, 1988). Fungsi esensial keluarga menjadi sangat terasa dan lebih terasa di masa physical distancing.
Di saat semua orang sangat dibatasi keluar rumah, kehadiran keluarga menjadi solusi bagi pemenuhan kebutuhan dasar sebagai makhluk sosial. Keharmonisan keluarga menjadi salah satu cara untuk mengurangi stress dan tetap dalam zona kebahagiaan. Bila tidak stress dan tetap bahagia, imunitas terjaga.
Hal ini sejalan dengan fungsi-fungsi utama keluarga yaitu fungsi keagamaan, sosial budaya, cinta dan kasih sayang, perlindungan, reproduksi, sosialisasi dan pendidikan, ekonomi, dan pembinaan lingkungan (Wirdhana et al., 2012). Jika semua fungsi tersebut dijalankan dengan baik, keluarga benar-benar dapat menjadi miniatur dunia yang indah dan berkah. Tidak akan ada rasa sepi dan kesepian, tidak akan ada rasa terasing dan sendirian. Semua anggota keluarga akan mendapatkan social support menghadapi wabah dari orang-orang yang terdekat dan terpenting dalam hidupnya.
Saling Mengingatkan
Anggota keluarga hendaknya saling mengingatkan dan memberi teladan dalam perilaku hidup bersih dan sehat. Keluarga juga menyediakan sarana prasarana untuk hidup bersih dan sehat. Menyediakan sabun yang cukup, air bersih, sarana kebersihan yang lain seperti disinfektan untuk lantai dan kamar mandi dan pastikan sirkulasi udara terjaga dengan baik.
Pemenuhan gizi seimbang juga sangat penting. Gizi seimbang tidak harus mahal. Banyak sayur dan buah yang murah meriah. Pilih sayur dan buah yang sedang musim sehingga lebih mudah didapat dengan harga lebih terjangkau. Keluarga juga membiasakan berolah raga dan aktivitas fisik. Olahraga ringan dan murah dapat dilakukan di rumah, seperti senam dan naik turun tangga. Berada di rumah tidak identik dengan bermalas-malasan.
Meningkatkan ibadah di rumah sangat penting pula. Hal ini akan meningkatkan ketenangan jiwa dan mereduksi perasaan cemas. Rasa yakin dan percaya wabah segera berlalu dengan izin Allah yang akan membantu manusia tetap dalam kondisi terbaik yaitu bersabar dan bersyukur. Sesungguhnya, bagi seorang muslim semua urusan adalah baik. Ada pahala di balik semua ujian kehidupan.
Turn back Covid-19 bisa dilakukan di keluarga, dari rumah. Saling melindungi, saling mendukung sebagai ihtiar maksimal. Wujudkan baiti jannati (rumahku surgaku) di masa senang maupun sulit, yakinlah badai pasti berlalu, wabah pasti berakhir. Ada hikmah indah di balik semua ujian di dunia. (*)
Lina Handayani, SKM, MKes, Ph.D Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta