MAGELANG – Berbeda dangan metode pembelajaran yang biasa, Inquiry Based Learning metode pembelajarannya justru dimulai dari anak. Dalam metode ini, anak ingin melakukan kegiatan apa kemudian guru menyesuaikan keinginan tersebut.
Hal itu diungkapkan Khusnul Laely, S.Pd, M.Pd, saat menyampaikan materi dalam seminar yang berjudul ‘Metode Pembelajaran Berbasis Inquiry’. Seminar ini merupakan rangkaian kegiatan PPMT Mahasiswa UMMagelang dari program studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG-PAUD). Kegiatan digelar di KB Al Ma’shum Dusun Punduh, Desa Sidoagung, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Rabu (18/3/2020) lalu.
Metode Melibatkan Anak
Laely memaparkan pembelajaran berbasis inquiry merupakan sebuah metode pembelajaran di mana anak terlibat di dalam proses pembelajarannya. Anak menanyakan hal-hal yang esensial, menyelidiki, membangun pemahaman-pemahaman baru, menemukan makna dan pengetahuan.
“Mereka menentukan kegiatan belajar apa yang mau dilakukan. Hal ini memerlukan kesiapan bagi setiap guru,” papar Laely.
Dicontohkan Laely, di sekolah yang telah menerapkan pembelajaran berbasis inquiry, kegiatan outing class diinisiasi dan dilakukan oleh anak-anak sendiri. Misalnya ketika ada anak yang ingin mencoba profesi sebagai tentara, mereka akan pergi ke markas tentara yang berada di daerah tersebut.
“Anak-anak itu yang berinisiatif sendiri untuk menghubungi markas tentara lewat media whatsapp. Kemudian untuk keberangkatan mereka berdiskusi bagaimana caranya,” katanya.
Kegiatan ini bisa dilaksanakan di lembaga PAUD, tinggal guru mengumpulkan berbagai barang atau benda. Benda-benda yang ada di sekitar kita. Kemudian jika anak menginginkan membuat sesuatu biarkan mereka menyelesaikan proyeknya itu.
“Bisa beberapa hari proyek tersebut dikerjakannya,” pungkas Laely.
Tumbuhkan Semangat Baru
Diketahui, kegiatan Pengabdian Pada Mayarakat Terpadu (PPMT) di Punduh Sidoagung ini dilakukan oleh 5 mahasiswi. Mereka adalah Herlina, Hidayatun Naimah, Laila Nurulhakim, Siti Munawaroh dan Rina Setyawati.
Menurut Herlina, apa yang disampaikan dalam kegiatan parenting tersebut dapat menumbuhkan semangat baru bagi guru maupun orang tua wali murid. Sehingga mereka dapat mensosialisasikan sekaligus menerapkan metode pembelajaran berbasis inquiry.
“Khususnya di lembaga KB Al- Ma’shum Punduh Sidoagung Tempuran,” katanya.
Selanjutnya, PPMT yang dilakukan para mahasiswi secara umum memiliki tujuan: pertama, mengoptimalkan penyelesaian permasalahan yang dihadapi masyarakat melalui kegiatan pengabdian yang terintegrasi antara dosen dengan mahasiswa. Kedua, memperluas wilayah kegiatan pengabdian kepada masyarakat, sehingga secara tidak langsung membantu mempromosikan keberadaan lembaga.
“Yang ketiga, mengoptimalkan capaian luaran kegiatan yang mendukung kinerja pengabdian kepada masyarakat,” tutup Herlina. (Siedoo)