Siedoo.com -
Opini

Hati-Hati Menghukum Anak, Ini Dampak Psikologisnya

Siedoo, Tidak jarang dalam menghukum dan memberikan efek jera pada anak, orang tua memilih cara dengan yang kurang tepat dan kurang edukatif, seperti dengan cara memukulnya. Padahal memukul dalam jangka panjang akan memberikan memberikan dampak negatif bagi pertumbuhan psikologis anak.

Bahkan, memukul dapat berakibat anak sulit disiplin saat dia dewasa dan cenderung membangkang pada orang tuanya. Memukul anak juga bisa menciptakan trauma dan kemungkinan anak tersebut bisa melakukan kekerasan kepada temannya, atau bisa saja diwariskan kelak kepada keturunannya.

Segala sesuatu yang kita sebut sebagai hukuman fisik tentu berkaitan dengan hukuman verbal atau emosianal. Makian dan sebutan yang buruk juga dapat membahayakan anak secara psikologis. Pukulan memberikan pesan yang membingungkan, terutama bagi anak yang sulit mengerti mengapa dirinya dipukul.

Egois, Antisosial, dan Agresif

Anak yang terbiasa dipukul, tumbuh menjadi pribadi egois dan antisosial. Dia bisa melegalkan kekerasan dalam mengungkapkan emosi saat menjadi remaja dan dewasa. Gangguan psikologis dapat terjadi pada anak yang jarang dipuji, dan lebih sering mendapat kekerasan baik secara verbal maupun fisik.

Selain itu, anak yang tebiasa dipukul akan menunjukkan sifat agresif terhadap orang lain. Banyak penelitian yang telah membuktikan kekerasan tidak akan berhasil menciptakan kebaikan terutama dalam kasus kekerasan terhadap anak.

Hukuman yang Benar

Dalam Islam jelas sekali larangan memukul anak. Rasulullah Muhammad Salallahu ‘Alaihi Wassalam menyampaikan sebuah nasihat. Jika anak tidak mau sholat orang tua boleh mengingatkannya sekali waktu jika untuk mendidik dalam batas yang anak sulit menerimanya, dengan cara memukulkan lidi kecil pada mereka. Itupun tidak dengan cara yang kasar atau benar-benar penuh emosi.

Untuk itu ada hal yang tidak boleh dilakukan dan tidak dibenarkan dalam Islam mengenai memukul anak. Seperti larangan memukul wajah, larangan untuk menampakkan emosi yang berlebih atau kemarahan tidak terkontrol. Juga memukul anak dalam keadaan sangat marah, bersikap terlalu keras dan kasar, memukul dengan benda keras dan berbekas di badan anak.

Baca Juga :  Orang Tua Perlu Awasi Anak Bermedsos, Ini Alasannya

Berikan Ruang Berpikir

Ada cara yang dianjurkan dalam mendidik anak tanpa harus memukul, yatu bisa dilakukan dengan memberi ruang kepada anak untuk berpikir dan menyadari kesalahannya. Jauhi anak jika tidak bisa menjaga atau menahan emosi.

Bisa juga memberi hukuman yang mendidik seperti tidak boleh main gadget, tidak boleh menonton film kesukaannya, atau tidak menerima uang jajan. Cara demikian jauh lebih baik dampaknya bagi anak. Karena psikologisnya tidak terganggu, tapi mentalnya ditempa oleh ketidaknyamanan. Perlu diingat juga, jangan memarahi anak di depan umum, karena hal itu dapat merusak mental dan kepercayaan diri anak. (*)

Nelly Ulfa Ningrum

Mahasiswi Jurusan PGMI

IAIN Pekalongan, Jawa Tengah

Apa Tanggapan Anda ?