SURABAYA – Banyak cara dapat dilakukan dalam rangka mengajak masyarakat untuk mengurangi penyebaran virus Corona (Covid-19). Salah satunya seperti yang dilakukan oleh Departemen Desain Komunikasi Visual Institut Teknologi Sepuluh Nopember (DKV ITS) dengan menantang para mahasiswanya untuk membuat karya ilustrasi bertemakan Solidaritas Melawan Covid-19.
Karya-karya dari 58 mahasiswa DKV tersebut juga dipublikasikan melalui media sosial Instagram. Sehingga diharapkan bisa dinikmati dan menginspirasi banyak orang untuk membantu menghentikan penyebaran Covid-19.
Rabendra Yudistira Alamin, S.T., M.Ds, dosen DKV ITS mengatakan, ide untuk membuat karya ilustrasi mengenai Covid-19 ini bermula ketika Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur membutuhkan sebuah inovasi baru untuk mengedukasi masyarakat terutama sosialisasi dalam melawan Covid-19.
“Karena itu, saya dan dosen DKV lainnya berinisiatif untuk menggunakan karya ilustrasi mahasiswa DKV sebagai media edukasinya,” ujarnya.
Rabendra menjelaskan bahwa ilustrasi yang digunakan sebagai media edukasi Covid-19 ini merupakan salah satu tugas dari Mata Kuliah Ilustrasi Konseptual yang diampunya bersama rekan dosen Nugrahardi Ramadhani di DKV ITS. Mata kuliah ini memiliki kebiasaan untuk menyinkronkan tugas perkuliahan dengan kondisi terkini.
“Setiap tahunnya kami berusaha menggunakan topik yang relevan dan untuk tahun ini topiknya Covid-19,” imbuh Rabendra.
Salah satu mahasiswa DKV ITS angkatan 2018, Dandy Anugrah Cahyadi menjelaskan bahwa konsep dari karya ilustrasinya berbentuk cerita bersambung yang berjudul A Journey to Against Covid-19. Adapun cerita bersambung ini menceritakan usaha-usaha apa saja yang bisa dilakukan seseorang untuk mengalahkan virus tersebut.
“Tentunya hal ini bertujuan agar pesan yang disampaikan lebih interaktif dan menyasar semua kalangan,“ tegas Dandy.
Di akhir, Rabendra berharap supaya karya-karya dari mahasiswa DKV ITS ini dapat diapresiasi oleh masyarakat secara luas dan juga pesan-pesan positif yang diusung dapat memberikan pengaruh positif.
“Walaupun kami bukan dokter atau aparat berwenang, tapi kami juga ingin mengambil peran melalui apa yang kami bisa, yaitu menyampaikan pesan positif melalui bahasa visual,” tandasnya. (Siedoo)