MAGELANG – Saat ini semua peserta didik sedang menjalani masa Belajar di Rumah. Kebijakan tersebut diberikan oleh pemerintah terkait wabah Covid-19 yang melanda dunia, termasuk di tanah air. Pembelajaran yang semula tatap muka diganti dengan pembelajaran dalam jaringan (daring).
Demikian pula dilakukan di lembaga pendidikan TK IT Zaid bin Tsabit 1 Ambartawang Mungkid Kabupaten Magelang Jawa Tengah. Peserta didik diberi pembelajaran daring dengan melibatkan orang tua untuk mendampingi anak mengerjakan tugas-tugas belajar di rumah.
Diakui oleh Kepala TK IT Zaid bin Tsabit 1 Ambartawang, Atik Setyowati, S.Pd bahwa kebanyakan orang tua peserta didiknya berprofesi bukan sebagai guru atau pengajar. Sehingga kadang orang tua merasa kesulitan mendampingi atau mengajari anak melakukan tugas-tugas yang diberikan pihak sekolah.
“Namun itu bukan kendala yang tidak dapat diatasi, karena bagaimana pun anak harus tetap belajar di rumah,” katanya, Jumat (3/4/2020).
Kreativitas Guru
Melihat munculnya kendala seperti itu, para guru berkreasi menciptakan pembelajaran daring yang menyenangkan. Bahkan diupayakan tidak saja anak merasa asik dan senang mengerjakan tugas-tugasnya, namun orang tua pun ikut senang mendampingi mereka belajar.
“Kami para guru menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan mengasikkan. Bahkan kami membuat jadwal agar orang tua juga memahami tugas daring anaknya, dan mempersiapkan pendampingan,” lanjut Atik.
Dikatakan Atik, untuk tugas-tugas terkait menggunakan alat dan bahan pun pembelajaran sudah kami susun agar orang tua cukup menyediakan alat dan bahan yang ada di rumah. Tidak perlu membeli atau harus keluar rumah mencari.
“Sehingga orang tua dan anak tetap di rumah, praktis ikut menjaga diri dari penyebaran dan penularan wabah Covid-19,” katanya.
Jalin Komunikasi Intens
Dijelaskan Atik, para orang tua kini merasa tidak kuwalahan mendampingi anak belajar. Bahkan sebaliknya, para orang tua menjadi memahami bagaimana mengajarkan anak sesuatu, bagaimana harus sabar menghadapi anak yang memiliki keingintahuan sangat besar.
“Artinya para orang tua menjadi lebih menghargai guru sebagai orang tua kedua dalam mendidik anak-anak mereka. Ini hal positif yang kita petik dari adanya pembelajaran daring pengganti tatap muka,” jelasnya.
Ternyata kondisi yang menyenangkan tercipta pada pembelajaran daring di keluarga TK IT Zaid bin Tsabit 1 Ambartawang berkat satu rahasia. Selain menyusun pembelajaran yang mampu menumbuhkan semangat anak-anak, antara guru dan orang tua menjalin komunikasi yang intens.
Biasanya pihak guru menerima pertanyaan atau laporan orang tua lewat smartphone tentang tugas anak. Kemudian guru memberi saran bagaimana mengatasi atau mengajari anak mengerjakan tugasnya.
“Dengan komunikasi intens, orang tua merasa terbantu sekaligus belajar bersama anak sesuai tugas-tugas yang dijadwalkan. Mulai hafalan doa-doa, hafalan surah-surah pendek Alquran, beribadah, hingga praktik kecakapan hidup,” ungkap Atik Setyowati. (Siedoo)