MAGELANG – Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Kota Magelang, Jawa Tengah mempunyai cara tersendiri untuk menguatkan budaya menabung. Hal yang dilakukan ialah dengan membuat aplikasi e-jimpitan.
“Sejak 2017, e-jimpitan itu sebenarnya adalah dulunya program Adiwiyata. Pada saat kita mengajukan Sekolah Adiwiyata, kita ditanya program unggulannya apa. Saya dulu 2015 ke sini yang namanya laci anak – anak itu isinya sampah jajanan, saya coba mengedukasi siswa dengan menggunakan e-jimpitan,” kata Kepala SMKN 2 Magelang, Drs. Supriyatno, M.Pd.
Dijelaskannya, ternyata dengan adanya aplikasi untuk menabung, siswa menjadi bersemangat. Jajan menjadi berkurang dan sampahnya juga ikut berkurang. Selain itu, siswa kemudian membawa bekal dari rumah dan membeli tambahan lauk di sekolah.
“Sisa uang sakunya kemudian disisihkan untuk ditabung menggunakan e-jimpitan. Satu hari ada yang dua ribu, tiga ribu bahkan ada yang lima ribu. Sehingga per hari itu jika seribuan saja, sudah satu juta lebih terkumpul dari siswa dan kenyataannya bisa dua setengah juta per hari,” tuturnya.
Uang yang terkumpul secara harian tersebut dimasukkan ke dalam rekening tersendiri. Jika ada siswa yang ingin mengambil tabungannya harus mendapat izin dari kepala sekolah.
Teknisnya, setiap kelas ada blangko yang diedarkan oleh petugas jimpitan untuk siswa. Kemudian siswa menuliskan jumlah uang yang akan ditabung, setelah terkumpul uangnya akan disetorkan dan datanya dimasukkan ke e-jimpitan.
“Program ini yang membuat saya, tapi untuk user interface-nya dari siswa RPL (Rekayasa Perangkat Lunak). Jadi kolaborasi dengan siswa RPL agar tampilannya nyaman dan responsif dilihat di smartphone android,” tambahnya.
Hasil jimpitan dari kelas 10 sampai kelas 12 nanti diambil, ternyata terbilang lumayan. Ada yang terkumpul tujuh ratus, satu juta sampai ada dua juta. (Siedoo)