MAGELANG – Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Satria Kota Magelang, Jawa Tengah menerapkan ekstrakurikuler tambahan. Hal tersebut untuk sebagai pendukung dalam mendongkrak potensi siswa dalam hal lain.
“Untuk menambah kemampuan atau keterampilan siswa, sekolah kami menambah ekstrakurikuler air brush dan english conversation. Kalau untuk ekstra english conversation dalam rangka meningkatkan kemampuan siswa dalam berbahasa Inggris, tidak hanya pasif tapi aktif,” kata Kepala SMK Satria Magelang, Zainal Abidin, S.T, Selasa (3/3/2020).
Harapannya, siswa nantinya mempunyai daya saing dengan sekolah lain. Kemudian siap untuk bekerja di perusahaan asing atau pekerjaan yang memberikan persyaratan minimal berbahasa Ingrris pasif.
“Jangan kan pasif, lah wong berbahasa Inggris aktif saja kami mengusahakan. Kalau yang kena pasifnya tentu bisa melewati. Selain itu juga untuk menguatkan siswa kelas XII untuk menghadapi ujian nasional, kan ada ujian listening,” tandasnya.
Dijelaskannya, ekstra tersebut juga untuk menguatkan materi pagi di kelas dan lebih memperkaya kosakata. Selain itu dalam proses pengajaran, cara komunikasinya lebih dipenuhi dengan berbahasa Inggris.
Meski grammar masih belum tepat, tapi setidaknya dilakukan pembiasaan untuk bercakap dengan bahasa Inggris. Sehingga nantinya siswa akan mulai terbiasa dan seiring berjalannya waktu akan membenahi cara bercakap yang sesuai.
Sedangkan ekstra air brush kaitannya dengan keterampilan dalam bidang pengecatan. Sisi lainnya adalah untuk menekan vandalisme seperti corat coret tembok sembarangan.
“Kami mewadahi jangan sampai siswa melakukan tindakan negatif seperti itu. Aspirasi dan ide siswa dituangkan dalam media yang positif,” tuturnya.
Tahapannya diawali menggunakan media kertas, jika siswa sudah menguasai kemudian dilanjutkan ke media keramik. Bahkan kepala sekolah memberi masukan untuk menghias kendaraan atau helm milik siswa masing – masing.
Pihak sekolah bekerja sama dengan pihak luar dengan menghadirkan orang yang memang pakarnya, untuk mengisi kedua ekstrakurikuler tersebut. Hal itu agar memberikan suasana yang berbeda kepada siswa. Tentunya akan menyuguhkan gaya pembelajaran yang baru kepada siswa.
Waka Kesiswaan SMK Satria Magelang, Haryono, S.Hum mengatakan, program tersebut dinilai sangat positif sebagai penguat. Menurut kaca mata kesiswaan, adanya jam tambahan yang membuat siswa semakin sibuk dengan hal positif seperti ini. Hal ini berdampak untuk meminimalkan waktu luang siswa yang rentan untuk hal negatif.
“Contohnya begini, kan ada siswa usai pulang sekolah malah langsung kumpul – kumpul. Melalui kegiatan yang dipadatkan seperti ini, mengurangi waktu luang siswa yang digunakan untuk kumpul atau menggerombol di jalan,” kata Haryono.
Ditambahkannya, melalui ekstrakurikuler tersebut agar memperjelas siswa menggali potensi dirinya. Ketika siswa lulus nantinya akan mempunyai bekal keahlian yang lebih. Jika tidak bekerja di perusahaan, siswa bisa berwirausaha sendiri. (Siedoo)