MAGELANG – Generasi muda saat ini tak hanya dituntut unggul dalam bidang akademik. Namun, juga dalam hal nonakademik. Untuk mensiasati hal itu, MA Al-Iman Kota Magelang, Jawa Tengah mengadakan program pelatihan yang diadakan setiap minggu bagi anak didiknya.
Ada beberapa jenis program pelatihan yang dilaksanakan di sekolah ini. Setiap siswa diharuskan untuk memilih satu dari jenis pelatihan yang ada. Tata busana merupakan salah satunya. Kegiatan ini diadakan setiap hari Selasa dari jam pertama hingga jam keempat pelajaran.
Menurut guru pengampu tata busana, Susiyami, S.Pd.I, semenjak tiga tahun terakhir pihak sekolah mengambil waktu pelatihan di jam efektif belajar. Hal ini agar siswa lebih bersemangat daripada ketika diambil pada jam pulang sekolah.
“Sebenarnya ini tadinya ekstra, tapi dirasa kurang efektif. Kadang-kadang anak kalau sudah disuruh pulang sore itu sudah beda semangatnya. Jadi ya kami ubah ini di jam pembelajaran efektif pagi saja,” ungkapnya.
Pihak sekolah juga sudah menyediakan ruangan tersendiri untuk kelas tata busana lengkap dengan peralatan-peralatannya. Seperti mesin jahit, manekin, benang dan sebagainya.
Untuk peserta pelatihannya sendiri, diambil dari kelas X sampai XII yang memang memiliki minat dibidang tata busana. Dan tahun ini, tidak ada satupun siswa laki-laki yang ikut kelas tata busana.
Materi yang diajarkan di pelatihan pun ini kebanyakan bersifat praktis, namun ada juga yang bersifat teoritis seperti pengukuran dan penggambaran pola. Terkadang siswa terbentur dengan teori-teori seperti itu. Karena, mereka harus menggunakan perhitungan matematis dalam penerapannya.
Pelatihan keahlian ini juga dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah. Sehingga, nilai dari pelatihan juga masuk kedalam nilai rapor.
Harapan pihak sekolah dengan diadakannya pelatihan keahlian ini untuk memberikan bekal kemampuan kepada anak murid yang bisa mereka gunakan setelah lulus nanti.
“Setidaknya keterampilan itu bisa mereka gunakan untuk usaha, pekerjaannya, untuk keluarganya, dan dirinya sendiri. Karena bagaimanapun, pakaian itu sepanjang zaman, pakaian kebesaran bisa kecilin, pakaian lama pun bisa kita permak lagi,” ucapnya. (Siedoo)