Siedoo.com - Siti Ida Yuniati, S.Pd dan Dra. Choir Lili Alsofi menunjukkan dinding tembok belakang sekolah yang dilukis siswa | foto : Fauzi Bayu Sejati | Siedoo
ADV Daerah

Wadahi Kreatifitas, Siswa Lukis Tembok Sekolah

MAGELANG – Sekolah Menengah Pertama (SMPN) 12 Kota Magelang, Jawa Tengah memberi wadah kreatifitas kepada siswanya melalui lomba mural. Kegiatan tersebut juga sebagai salah satu rangkaian memperingati hari ulang tahun sekolah ke – 28.

“OSIS mengadakan lomba mural dan 11 November hari ulang tahunnya. Kegiatan diikuti oleh semua siswa yang mewakili kelas masing – masing. Setiap kelas diberi jatah dinding tembok yang ada di lingkungan sekolah sebagai media lukis,” kata Waka Kesiswaan SMPN 12 Magelang, Siti Ida Yulianti, S.Pd.

Kegiatan semacam ini merupakan hal baru dan pertama kali diadakan. Lomba lukis mengusung tema lestarikan budaya Jawa tersebut, diberi waktu satu minggu untuk mengerjakan. Siswa dalam mengerjakannya setelah usai jam pembelajaran.

“Kelompok siswa yang memenangkan lomba mendapatkan hadiah berupa piala bergilir. Setiap semester, mungkin saat class meeting atau jeda semester akan dilaksanakan lagi dan bisa pindah ke kelas lain yang menang,” tuturnya.

Selain memberikan wadah kreatifitas dan ekspresi siswa untuk melukis di tembok, siswa juga tidak liar mencoret tembok di tempat lain.

“Anak – anak menjadi senang, mereka ada tempatnya sendiri dan tidak mencoret liar di meja atau di kelas. Kenyataanya, ketika pulang sekolah mereka begitu bersemangat untuk segera melanjutkan pengerjaan karya lukisnya,” imbuhnya.

OSIS membagikan cat tiga warna dasar dan satu minyak. Jika siswa ingin warna lain, siswa bisa mengembangkannya dengan mengoplos dari ketiga warna tersebut.

Selain itu, SMPN 12 Magelang juga mulai menerapkan kesenian pedalangan wayang. Hal tersebut sebagai salah satu penunjang dalam penerapan pendidikan karakter melalui wayang. Meski belum resmi menjadi sebagai salah satu program ekstrakurikuler, namun mendapat respon yang baik dari siswa.

Baca Juga :  Begini Proses Reorganisasi Ketua Osis

“Dari guru bahasa Jawa dikaitkan dengan karakter, cara penyampaian melalui seni wayang dan ternyata anak – anak tertarik,” tandasnya.

Diceritakannya, awal mulanya dalam mata pelajaran bahasa Jawa, siswa diberi tugas dari guru untuk mengumpulkan wayang. Kemudian terkumpul banyak dan muncul gagasan untuk memainkannya.

Kepala SMPN 12 Kota Magelang Sarija, S.Pd., MM.Pd mengatakan siswa dibekali keterampilan seni pedalangan dan karawitan. Semacam salah satu kegiatan dalam rangka nguri – uri budaya Jawa.

“Melalui hal tersebut bisa menyalurkan bakat anak, isi kontennya berupa nilai – nilai kebaikan budaya Jawa yang baik dan luhur,” jelas Sarija. (Siedoo)

Apa Tanggapan Anda ?