Siedoo.com - Hasil masakan sedang dinilai. I foto : Fauzi Bayu I Siedoo
ADV Daerah

TK Islam Jami’atul Quro’ Gelar Lomba Memasak Ikan

MAGELANG – Taman Kanak-kanak (TK) Islam Jami’atul Quro’ Magelang, Jawa Tengah menggelar lomba memasak antar wali murid, Sabtu (23/11/2019). Hal tersebut merupakan kegiatan dari puncak tema Binatang yang dihadiri semua waga sekolah, wali murid, komite dan ketua yayasan.

“Anak – anak dalam pembelajaran itu, menggunakan tema. Jadi dari semester satu kita ada lima tema. Kebetulan ini tema terakhir dan setiap satu tema diakhir pembelajaran ada kegiatan puncaknya,” kata Kepala TK Islam Jami’atul Quro’, Eka Anita Dewi, S.Pd.

Dijelaskan, kegitan puncak tema Binatang melibatkan wali murid untuk bersama – sama mengolah ikan. Para orang tua mengolah ikan untuk penjurian dan dimakan anak – anak bersama.

“Di satu sisi kita juga membangun kerja sama dan silaturahim antara guru dengan orang tua, antara orang tua dengan orang tua. Meskipun anaknya satu sekolah di sini, tapi kadang ada orang tua yang tidak kenal antara satu dngan yang lainnya,” ujarnya.

Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk mempererat tali silaturahim antara orang tua dan dalam perlombaan memasak terbagi menjadi delapan kelompok, satu kelompok terdiri dari enam orang sebagai perwakilan satu kelas.

“Para orang tua ini harus bekerja sama membuat apa yang bisa disajikan untuk anak – anak mereka dengan bahan dasar ikan. Alat – alat lainnya disiapkan oleh wali murid semuanya, dari sekolah hanya menyediakan ikannya saja. Setiap kelompok kita kasih tiga ekor ikan gurami senilai 2 Kg, kemudian untuk bumbunya dari wali murid,” tuturnya.

Dalam ajang kuliner tersebut, para wali murid memasak olahan untuk anak – anak, sesuai dengan kesukaan anak – anak. Tujuaannya agar bagaimana anak – anak suka untuk makan ikan dengan olahan dari orang tua.

Baca Juga :  Siswa Dituntut Menyajikan Masalah dan Mencari Solusi

“Jadi tujuannya di tema Binatang ini, mengenalkan ciptaan Allah SWT kepada anak – anak. Semua binatang itu harus disayangi, tetapi ada binatang yang buas dan jinak. Jadi semua kita kupas tuntas sesuai kelas dan kelompok masing – masing,” terangnya.

Kelompok bermain, anak – anak baru sekedar mengenal jenis – jenis binatang. Kemudian untuk kelompok A sudah mulai dengan perkembangbiakan binatang, sedangkan untuk kelompok B lebih ke manfaat binatang dan sisi bahaya dari binatang, seperti ular yang mempunyai bisa beracun.

Salah satu wali murid dan ketua panitia acara, Dewi Arum Rosalyn, S.T menyampaikan, kegiatan tersebut dinilai sangat positif, dapat menambah wawasan dan makin mengakrabkan antar wali murid.

“Responsnya wali murid sangat positif, senang dan bersemangat. Harapannya, tahun depan bisa diadakan lagi dengan tema yang lain,” tandasnya. (Siedoo)

Apa Tanggapan Anda ?