MAGELANG – Sekolah Menengah Atas (SMA) Islam Terpadu (IT) Ihsanul Fikri Pabelan, Magelang, Jawa Tengah mengembangkan mutu akademik siswanya dengan perpaduan ilmu pengetahuan dan religi yang dituangkan dalam riset penelitian. Hal tersebut menjadi salah satu program unggulan, selain tahfid.
Diawali dengan launching atau study general tentang pengenalan riset setelah Masa Orientasi Siswa (MOS) kepada kelas X, dalam kesempatan itu turut menghadirkan dosen dari luar sekolah. Anak – anak juga diberi penjelasan bahwa program riset merupakan salah satu program pengembangan sekaligus unggulan dan sekolah mewajibkan.
“Karena nanti sebagai syarat mereka untuk ikut wisuda, nanti mereka akan mendapat serifikat jika mengikuti program ini,” kata Penanggung Jawab Program Riset dan Pembina KIR, Surati, S.Pd.
Dijelaskannya, semester pertama siswa membuat proposal penelitian. Kemudian di semester berikutnya mengambil data, membuat laporan dan mengkomunikasikannya dalam bentuk pameran. Dalam pameran tersebut diadakan penilaian dan hasil riset yang bagus akan di-follow up dalam ekstrakurikuler Karya Ilmiah Remaja (KIR).
Program tersebut sudah berjalan selama tiga tahun. Pernah memperoleh prestasi dari berbagai perlombaan tingkat nasional. Diantaranya, juara 1 Essay tingkat nasional OHARA Smart Ekselensia, juara 2 lomba karya ilmiah tingkat regional Jateng-DIY (UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta), juara 2 tingkat nasional karya ilmiah FoA Institut Pertanian Bogor (IPB).
“Intinya kita di situ (program riset) mengajari anak membuat proposal, produk dan nanti kewirausahannya juga. Karena memang kita harapannya hasil dari riset, anak punya jiwa kewirausahaan. Pengembangan kedepannya produk – produk anak hasil riset bisa terjual,” tuturnya.
Produk riset yang sudah dihasilkan diantaranya, membuat televisi dari layar komputer yang rusak, kompor dengan pemanfaatan minyak jelantah, teh dan masker dari daun kresen yang mengandung anti-oksidan, plastik ramah lingkungan dari Nata de Blewah. Dari produk ini pernah mendapat juara 2 tingkat nasional FoA Institut Pertanian Bogor (IPB).
“Jadi plastik yang kemudian bisa dimakan, misalnya seperti kapsul yang biasanya terbuat dari rumput laut, tapi ini memanfaatkan Blewah,” terangnya.
Kepala SMA IT Ihsanul Fikri Pabelan Dra. Nur Cahyo Hidayati mengatakan, riset itu pengembangan dari inspirasi Al-Quran. Harapannya, ada peneliti – peneliti yang hafal Al-Quran di usia muda. Penghafal Al-Quran tetapi mempunyai pola pikir yang ilmiah dan menjadikan Al-Quran sebagai sumber inspirasi untuk penelitian.
“Guru – guru disinikan harus memadukan ilmu pembelajaran terpadunya dengan Al-Quran atau ke-Islam-an. Misalnya tentang Nata de Blewah, ada surat yang isinya Allah menciptakan buah – buahan. Banyak ayat-ayat Alquran yang menyampaikan tentang sains atau keilmiahan,” ujarnya.
Contoh lainnya, jasad Firaun ketika diteliti ternyata mengandung garam, hal itu memperlihatkan ternyata benar ketika dulu Firaun ditenggelamkan di laut oleh Allah. Al-Quran juga sudah menjelaskan adanya sungai di bawah laut yang kemudian ditemukan para ilmuwan.
Selain itu, pada tahun ini sebkitar 59 persen lulusan SMA IT Ihsanul Fikri Pabelan diterima perguruan tinggi negeri ternama seperti UGM, ITB, UNDIP, UI, hingga di luar negeri seperti Turki, Sudan dan Madinah. (Siedoo)