MAGELANG – Saat awal tahun ajaran baru dunia pendidikan, Rencana Perencanaan Pembelajaran (RPP) dan silabus menjadi tanggung jawab penuh setiap guru. Pelaksanaannya itu secara individual karena sangat erat sekali kaitannya dengan tugas pokok fungsi masing – masing pengajar.
“Tetapi sekolah memfasilitasi supaya hasilnya itu maksimal. Kemudian juga sebelum proses pembelajaran dilaksanakan, semua administrasi itu sudah tersedia,” kata Pengawas sekolah dan narasumber workshop, Waluyo, S.Pd., M.Pd.
Ia menyampaikan itu saat Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 7 Kota Magelang, Jawa Tengah menggelar workshop Pengembangan RPP Terintegrasi Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), Communication, Collaboration, Critical thinking and problem solving (C4), Literasi dan Adiwiyata.
Waluyo mengatakan, di SMP N 7 Kota Magelang ada program khusus pengelolaan mutu pendidikan yang merupakan bantuan dari pemerintah. Hal tersebut merupakan salah satu tugas dari pengawas untuk menjamin pelaksanaan proses pembelajaran di setiap satuan pendidikan, sesuai regulasi yang ada.
“Termasuk pemantauan dan supervisi dari pengawas. Ini artinya, ada atau tidak ada program seperti itu, memang harus kami lakukan dalam rangka untuk menjamin terlaksananya proses pembelajaran, sesuai standar yang diharapkan,” jelasnya.
Waka Kurikulum SMP N 7 Magelang, Dra. Lilik Supartiningsih menjelaskan, kegiatan bantuan dari pemerintah tentang pengelolaan mutu pendidikan ini mengulas tentang manajemen kurikulum.
“Jadi dari bantuan itu terdapat lima kegiatan. Manajemen organisasi, fasilitas atau aset, manajemen sistem informasi, manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat, dan manajemen kurikulum,” urainya.
Dijelaskan bahwa, pada awal tahun saat penyusunan kurikulum, sebelumnya sudah ada workshop tentang perencanaan terpadu yang didalamnya ada Rencana Perencanaan Pembelajaran (RPP), buku satu, buku dua, buku tiga. Tapi dalam acara kali ini dikhususkan untuk peningkatan kualitas RPP yang terintegrasi Communication, Collaboration, Critical thinking and problem solving (C4), Adiwiyata dan lainnya.
Adapun peserta workshop terdiri dari guru SMP N 7 Kota Magelang dan Tata Usaha sebagai tenaga administrasi yang melengkapi workshop kepanitiaan. Fungsi dari acara tersebut juga sebagai salah satu bentuk meningkatkan mutu pendidikan.
Selain itu, acara tersebut sebagai langkah pemahaman lebih mendalam dan penguatan tentang penyusunan tentang RPP yang terkait dengan Kurikulum – 13.
“Adapun unjuk kerjanya, nanti bapak ibu guru mengumpulkan, mulai print out maupun soft file dari RPP yang dikehendaki pada kegiatan ini,” imbuhnya.
Pada praktiknya, RPP bisa disisipi pembaruan, inovasi di setiap kompetensi dasar. Kemudian dari rencana itu ada pelaksanaan pembelajaran yang nantinya ada catatan, perlu tidaknya inovasi yang terkait dengan kompetensi dasar.
“Berkaitan dengan sistem informasi SMP N 7 selama dua semester ini sudah menggunakan aplikasi e-raport yang terhubung dengan Dapodik dan Kementerian Pendidikan. Jadi hasilnya setiap semester kita upload ke pusat. Meskipun ada beberapa sekolah yang belum, tapi alhamdulillah disini, meskipun ada gurunya yang sepuh, tapi mereka sudah belajar untuk tidak gaptek. Sudah bisa mengimbangi,” tandasnya. (Siedoo)