JAKARTA – Indonesia dan Prancis juga menjalin kerja sama dalam bidang bahasa berupa pertukaran guru dan siswa. Hal ini untuk mendorong peningkatan penggunaan bahasa.
Kerja sama tersebut telah dilakukan melalui program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA). Yaitu, pengiriman guru ke luar negeri untuk pembelajaran berbahasa Indonesia, seperti berbicara, menulis, membaca, dan mendengarkan bagi penutur asing.
“Tahun ini ada empat orang guru Indonesia dikirim ke Prancis untuk mengajarkan bahasa Indonesia di empat universitas yang mengajarkan bahasa Indonesia di Prancis,” kata Sekretaris Jenderal Kemendikbud, Didik Suhardi.
Jalinan kerja sama tersebut, nantinya, berupaya untuk menambah jumlah penutur bahasa Prancis untuk mempelajari bahasa Indonesia di Prancis.
“Diharapkan jumlah pelajar bahasa Prancis di sana lebih banyak, sehingga dapat saling mengenal bahasa, budaya, dan pendidikan masing-masing,” jelasnya.
Sebagai rangkaian dari kerja sama tersebut, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia dan Kementerian Pendidikan Nasional Republik Prancis menggelar Joint Working Group (JWG) yang dibuka Jumat (20/9/2019) di Jakarta.
Kegiatan ini dilakukan untuk memetakan kerja sama yang potensial untuk diimplementasikan sesuai prioritas kedua negara berdasarkan asas resiprokal.
Lewat forum JWG ini merefleksikan upaya bersama kedua negara untuk berkolaborasi menguatkan kerja sama untuk mempersiapkan program dan kegiatan yang akan dilaksanakan.
“Kita (Indonesia dan Perancis) sudah lama bekerja sama di bidang teknologi. Pada dua tahun yang lalu kita mempunyai kerja sama dengan Prancis di bidang teknologi di mana pemerintah Prancis membentuk training center dan ini akan berpihak di bidang otomasi,” jelasnya.
Pertemuan JWG, menurut Didik, juga akan membahas peluang kerja sama untuk meningkatkan penguasaan bahasa Prancis di kalangan siswa, agar dapat mendukung komunikasi yang lebih baik pada kerja sama Indonesia-Prancis di masa mendatang.
“Banyak juga anak-anak di Indonesia dan sekolah-sekolah di Indonesia memang belajar bahasa Prancis. Kemarin kita sudah diskusi kecil. Sudah menyampaikan bahwa ada keinginan untuk meningkatkan agar anak Indonesia bisa belajar bahasa Prancis,” paparnya.
“Harapannya, ini bisa menjadi jembatan komunikasi antara Indonesia dengan Prancis sehingga kerjasama kita akan semakin meluas,” tambahnya.
Hasil dari pertemuan ini akan dirangkum dalam dokumen Rencana Aksi Bersama – Joint Action Plan yang akan ditandatangani pimpinan delegasi kedua negara.
Selain itu, program promosi bahasa akan diatur dalam Rencana Aksi Bersama – Joint Action Plan antara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan Institut Francais Indonesia (IFI), Kedutaan Besar Prancis untuk Indonesia di Jakarta. Kedua naskah kerja sama ini akan berlaku selama tiga tahun ke depan, 2020-2022. (Siedoo)