JAKARTA – Mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) Unggul untuk Indonesia Maju menjadi tekad pemerintah. Atas hal itu, anggota Komisi X DPR RI Ledia Hanifa Amaliah meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) membuat grand design dalam membentuk SDM unggul.
Selain itu, ia juga minta keberpihakan pemerintah terhadap kaum marjinal dan disabilitas dalam pengembangan menjadi SDM unggul.
“Ketika berbicara terkiat SDM unggul, yang mana yang mau dikelola, grand design harus jelas dan bagaimana dengan kaum marjinal dan disabilitas, apakah mau ditinggal? Karena selama saya duduk di Komisi X, belum pernah saya mendengar pemaparan Kemendikbud terkait pendidikan inklusi,” katanya.
Menurutnya, Sustainable Development Goals (SDGs) jelas mengatakan ‘No One Left Behind’. “Namun ketika tidak pernah ada pembicaraan terkait pendidikan inklusi, pengajar dan sebagainya ini sama saja meninggalkan. Padahal mereka berhak mendapat pendidikan yang baik,” tutupnya.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menyatakan program pendidikan untuk Kabinet Kerja Periode II salah satunya pentingnya segera meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Agar kualitas SDM kita memiliki keunggulan, baik keunggulan kompetitif maupun keunggulan komparatif ketika harus disandingkan dengan SDM dari negara yang lain.
“Tentu kita tidak akan bisa menyiapkan SDM yang unggul tadi yang memiliki keunggulan itu tanpa membenahi di sektor gurunya. Kalau kita bicara tentang SDM dalam sektor pendidikan dalam konteks sekolah atau madrasah yang tidak bisa tidak adalah yang pertama yang harus dibenahi kualitasnya adalah para gurunya,” katanya.
Dijelaskan, Indonesia tidak mungkin melahirkan lulusan-lulusan yang unggul, generasi pendidikan yang unggul, tanpa sentuhan guru yang memiliki dedikasi, kualifikasi juga unggul.
“Itulah kalau saya ditanya apa prioritas pendidikan, prioritas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam rangka merespons arahan dan program dan visi dari Bapak Presiden Jokowi, saya jawab tentu saja pembenahan guru. Guru menjadi kata kunci untuk menyelesaikan masalah SDM kita yang masih tertinggal,” ungkapnya. (Siedoo)