MAGELANG – Kemampuan berkompetisi para siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Muhammadiyah Kota Magelang, Jawa Tengah tidak perlu diragukan. Dalam berbagai kesempatan, para siswanya berani tampil untuk ikut menunjukkan karya yang terbaik. Seperti saat Milad ke-55 Univeritas Muhammadiyah Magelang menggelar Festival Pelajar Indonesia.
Perlombaan yang digelar dalam acara itu diantaranya Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ), Lomba Kewirausahaan (KWU), Lomba Akuntansi (AK) dan Moto Fest yang digelar untuk seluruh pelajar di Indonesia. SMK Muhammadiyah Kota Magelang mengikuti dua lomba sekaligus, yakni lomba kewirausahaan dan lomba akuntansi.
Para peserta lomba berasal dari berbagai wilayah di Jawa Tengah dan DIY. Mulai dari Kabupaten Kebumen, Kabupaten Temanggung, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kabupaten Purworejo, Kota dan Kabupaten Magelang serta wilayah lainnya.
“Kami merasa bangga atas pencapaian (juara II) yang kami dapatkan. Namun, kami jadikan kemenangan ini sebagai motivasi untuk kemajuan kami kedepannya. Sehingga, mampu memberikan lebih baik lagi,” kata Ani Septiani, salah satu peserta lomba KWU dari SMK Muhammadiyah Magelang.
Ia mempresentasikan produk berupa batik yang diberi Brand “Batik Surya Ecoprint”. Presentasi Business Plan dengan Bisnis Model Canvas (BMC) berjalan gemilang. Batik Surya Ecoprint adalah batik produk SMK Muhammadiyah Kota Magelang yang sedang dirintis untuk menumbuhkan jiwa wirausaha.
Nining Ernawati, S.Pd, pendamping kelas kewirausahaan menyampaikan bahwa, saat presentasi bisnis plan yang dilombakan itu menggunakan Bisnis Model Canvas (BMC). BMC ini memberikan gambaran yang spesifik tentang sebuah bisnis yang dilakukan agar jelas dalam pemetaan.
“Ada sembilan poin penting mulai dari customer segmen hingga cost structure,” jelasnya.
Kepala SMK Muhammadiyah Kota Magelang Atiningsih, S.Pd menyampaikan bahwa, sekolah memang baru saja membuka Kelas Kewirausahaan untuk seluruh siswa agar mampu mengembangkan bakat kewirausahaannya. Sehingga, diharapkan sebelum lulus mereka sudah memiliki pandangan untuk berwirausaha.
“Dengan demikian, lulusan kami siap untuk berwirausaha,” katanya.
Nama “Batik Surya Ecoprint” sebenarnya terinspirasi dari logo Muhammadiyah yang berupa sinar surya sebagai ciri khasnya. Bahan yang digunakan dalam proses pembuatan batik sebenarnya adalah bahan-bahan yang mudah ditemui di lingkungan sekitar.
“Kami bangga atas pencapaian yang diraih oleh siswa yang telah menorehkan prestasi. Harapannya ini dapat menjadi motivasi bagi setiap siswa untuk terus berkompetisi dalam belajar,” jelas Atin.
Teguh Sugiharto, S.Pd, guru pembimbing menguraikan bahwa, batik ini memang tergolong unik. Selain pembuatannya yang menggunakan tanaman di lingkungan sekitar, setiap pembuatan menghasilkan warna yang tidak dapat diprediksi.
“Karena tentu saja dalam proses pembuatannya, daun akan berproses secara alami,” ujar Teguh.
Pada kesempatan itu, untuk lomba Akuntansi SMK Muhammadiyah Kota Magelang menempati posisi lima besar. Chandra Yulia, S.Pd, salah satu guru menyampaikan bahwa, lomba ini memang dalam pengerjaannya membutuhkan waktu yang lama. Peserta ketika mengerjakan soal akuntansi ini harus runtut.
“Dan ini adalah pencapaian yang baik, mengingat kompetitornya juga tak bisa dianggap remeh,” jelasnya. (Siedoo)