MAGELANG – Sekolah Menengah Pertama (SMP) Islam Terpadu Ihsanul Fikri Pabelan Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah melepaskan siswanya pada program Student Exchange and 3 Asean Countries Journey. Kegiatan yang ketiga kalinya ini melibatkan 21 siswa kelas IX untuk study banding ke tiga negara ASEAN yaitu, Malaysia, Singapura dan Thailand.
Pada kesempatan itu, mayoritas orang tua siswa ikut hadir dalam acara pelepasan. Mereka akan pergi selama sembilan hari ke tiga negara tersebut.
“Ini sebagai salah satu pembelajaran anak, bagaimana kehidupan kultur yang ada di sana (luar negeri) dengan proses belajarnya. Kita berkunjung ke sekolah yang memiliki keunggulan hafalan Alquran. Sehingga, kami di sana mengadakan kompetisi sambung ayat. Jadi tidak hanya belajar di kelas,” kata Humas SMP IT Ihsanul Fikri, Sholeh Abdurohman, S.Kom.
Selama perjalanan, siswa didampingi langsung oleh empat guru pendamping. Mereka berangkat ke Bandar Udara Internasional Adisutjipto, Yogyakarta pada Senin (29/07/2019) pukul 03.00 WIB.
“Dalam peningkatan mutu pendidikan meliputi tiga hal, diantaranya akademik, sikap atau perilaku dan keterampilan. Di Disdikbud Kabupaten Magelang akan mengangkat ketiga hal itu karena memang ranah pada anak sekolah harus dicapai. Terkadang pada kenyataannya, tidak mesti orang dengan pengetahuan tinggi yang sukses,” kata Kasi Kurikulum dan Penjaminan Mutu Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Magelang, Qomarudin, S.Pd., M.Pd.
Bisa jadi, anak yang memiliki keterampilan tertentu menjadi sukses di kemudian hari. Sikap menjadi hal penting, karena saat ini banyak generasi muda yang melakukan hal negative. Diantaranya seperti merokok, minum-minuman dan pergaulan bebas. Demikian itu menjadi keprihatinan tersendiri.
“Kaitannya dengan SMP IT Ihsanul Fikri dan kegiatan stuydy exchange kali ini, kita harapkan bisa nyambung dengan peningkatan mutu. Baik dari sisi akademis, sikap dan keterampilan. Kalau secara akademis kita bisa membandingkan, siswa dapat pengalaman langsung dari sana (luar negeri),” urainya.
Salah satu siswa Syafrudin Nurkholid merasa senang bisa ikut program tersebut. Sebelum terpilih, ia harus melalui rangkaian tes terlebih dahulu. Seleksi dilakukan dengan tes kemampuan Bahasa Inggris, kepribadian, ibadah dan nilai dari interaksi kepada teman-temannya.
“Harapannya ilmu yang didapat di sana, dibawa ke sini (SMP IT Ikhsanul Fikri) untuk diajarkan dan disebarkan kepada teman-teman,” katanya. (Siedoo)