Siedoo.com -
ADV Daerah

SMP Negeri 7 Magelang, Giatkan Literasi Buku dan Digital

MAGELANG –  Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 7 Kota Magelang, Jawa Tengah memiliki cara tersendiri untuk mewujudkan budaya literasi di sekolah. Para siswa yang memiliki minat tinggi di bidang literasi diberi ruang khusus agar bisa berkarya secara konsisten. Sekolah membentuk Komunitas Biblio dan Laskar Literasi yang merupakan sebuah komunitas anak-anak yang gemar di dunia perpustakaan.

Komunitas ini sudah berdiri sejak 2012 silam. Mereka yang mengisi diantaranya wakil siswa dari kelas 7 hingga kelas 9.

“Komunitas Biblio lebih fokus pada pustakawan cilik yang kegiatannya terkait pengelolaan perpustakaan. Sedangkan Laskar Literasi lebih fokus dalam hal penulisan,” ujar Penggiat Literasi SMP N 7 Kota Magelang Latifah Wahyuni, S.Sos.

Kepala Sekolah melihat Laskar Literasi kemudian menjadikannya sebagai kegiatan ekstrakurikuler. Namun untuk Biblio menjadi organisasi intern sekolah, selain OSIS.

“Anak-anak yang sering berkunjung di perpustakaan, sering diskusi tentang buku yang menarik. Setelah diskusi, buku itu menjadi antrian panjang untuk dipinjam,” jelasnya.

Berawal dari obrolan – obrolan di perpustakaan itu mereka sering berdiskusi tentang buku dan menggelar pertemuan rutin. Dari situ lah mereka juga sering menonton film bersama.

Dari sharing pengetahuan akhirnya terciptalah sebuah pengetahuan. Anak yang suka membaca akhirnya menjadi tertarik untuk menulis, meskipun awalnya hanya menulis cerita pendek.

Pertemuan rutin dilakukan di perpustakaan, sekali dalam seminggu, diluar jam sekolah. Untuk Komunitas Biblio pertemuan rutin dilangsungkan saat Sabtu, sedangkan Laskar Literasi pada Selasa.

“Hal yang dibahas meliputi diskusi buku dan bagaimana belajar menulis. Kemudian dari hal itu sudah dihasilkan lima buku, berupa kumpulan antologi cerpen anak-anak,” urai Latifah.

SMP Negeri 7 Kota Magelang Gandeng Kampus 

Sementara itu, terbitan buku pertama kali pada 2014 berjudul Masa Kecilku, yang bekerja sama dengan UNY (Universitas Negeri Yogyakarta). Tidak hanya literasi dalam membaca buku, program yang dijalankan juga terkait literasi digital.

Baca Juga :  Kepala SMPN 7 Kota Magelang Racik Brandmasnar untuk Pengembangan PPK

Sekolah juga menjalin kerjasama dengan Universitas Muhammadiyah (UM) Magelang dan sudah berbentuk MoU (Memorandum of Understanding) tentang kerjasama Literasi Digital pada 2018 lalu.

“Kita lebih memfokuskan anak agar tidak terpapar berita hoax. Sekarang ini ketika anak diberi tugas di internet berita apapun langsung diterima mentah-mentah, tanpa dikroscek terlebih dahulu. Ini pemberitaan betul atau tidak, artikelnya betul atau tidak, rujukannya dari mana,” jelasnya.

Strategi yang diterapkan di SMP N 7 Kota Magelang untuk memacu minat baca anak, salah satunya  juga dengan melakukan kegiatan Duta Baca atau Rekor Baca. Dalam satu bulan nanti dihitung, siapa anak yang membaca paling banyak.

“Pernah ada kasus dalam satu bulan, ada anak yang membaca sampai 36 buku. Kita kroscek, kemudian kita lihat dalam peminjaman itu, buku apa saja yang dibaca dalam satu bulan. Ternyata yang dibaca buku memasak, tiap hari dia pinjam 2 buku memasak,” terangnya.

Anak yang mempunyai rekor baca paling banyak akan mendapatkan hadiah dan akan diserahkan saat upacara bendera. Penyerahan itu agar semua yang di sekolah juga mengetahuinya.

“Sebetulnya ketika anak-anak rajin membaca buku di perpustakaan akan mendapat wawasan yang luas.  Ketika memiliki wawasan yang luas, maka akan bersikap bijak. Kemampuan yang lain nanti akan mengikuti, seperti kemampuan menulis dan kemampuan menganalisa masalah lebih bagus,” tuturnya.

Berbagai upaya yang diterapkan itu sudah nampak hasilnya. Pada 2019 dirinya mengikuti kompetisi Pustakawan se-Kota Magelang dan meraih juara 1 pada Februari lalu. Kemudian pada tingkat Provinsi Jawa Tengah juara 1 (Mei) dan pada Agustus nanti akan mengikuti kompetisi tingkat Nasional.

Hal yang dikompetisikan meliputi tentang kepustakawanan, tes kognitif, kemampuan Bahasa Inggris dan Indonesia, kiprah atau ide/inovasi dalam pengembangan perpustakaan dan artikel/karya ilmiah sesuai tema yang ditentukan. (Siedoo) 

Apa Tanggapan Anda ?