Siedoo, Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Swara Wardhana Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) memborong lima kategori sekaligus juara pada World Youth & Children’s Choir Festival 2019 di Hong Kong pertengahan Juli ini. Kompetisi ini merupakan kegiatan rutin tahunan yang diselenggarakan oleh World Youth and Children Choral Artists’ Association (WYCCAA). Pendirinya adalah ahli paduan suara dan konduktor, Prof. Leon Shiu-wai TONG pada tahun 2015.
WYCCAA adalah internasional organisasi nirlaba yang berbasis di Hong Kong. Bahkan acara ini didukung oleh maestro internasional dan penasehat dari lima benua.
Rektor UNY Sutrisna Wibawa mengapresiasi keberhasilan tim PSM UNY dan merasa bangga dengan capaian ini. Serangkaian persiapan dilakukan tim PSM Swara Wardhana UNY sebelum berangkat dalam festival ini. Diantaranya dengan intensif berlatih sejak November 2018.
World Youth & Children’s Choir Festival ini sudah berpengalaman dalam menyelenggarakan festival paduan suara unggulan, premium dan pendidikan. WYCCAA berkomitmen untuk menghubungkan dunia melalui musik. Tujuannya adalah untuk membangun platform untuk setiap pencinta musik paduan suara dan profesional untuk bertukar musik dan ide, dan untuk merayakan perdamaian dan keragaman budaya.
Selain festival paduan suara, WYCCAA secara teratur mengundang maestro paduan suara untuk mengadakan lokakarya amal untuk konduktor paduan suara dan guru untuk meningkatkan keterampilan dan teknik mereka.
Pada kesempatan itu, UNY merebut lima kategori juara yaitu juara 1 kategori Mix Choir, juara 1 kategori Folklore, The Best Conductor, Highest Score dan Musical Connection Grandprix (juara umum).
“Prestasi ini merupakan sukses pembinaan UKM seni khususnya PSM Swara Wadhana UNY, yang dilakukan oleh jajaran kemahasiswaan yang dikomandani oleh Wakil Rektor III UNY. Beliau selalu memberi semangat bahwa juara itu diciptakan, bukan sesuatu yang datang tiba-tiba,” kata Pembina PSM Swara Wardhana UNY Pujiwiyana.
Harapan kedepan PSM agar Swara Wadhana UNY selalu diberi kesempatan berkompetisi di level internasional. “Bakat yang baik harus dikelola dengan manajemen yang baik pula,” jelasnya. (*)