BANDUNG – Laboratorium IoT dan Perkembangan Ekonomi Digital Institut Teknologi Bandung (ITB), Jawa Barat, mengembangkan startup bernama Garuda Bike. Sepeda ini merupakan program Bike Sharing sepeda yang dikombinasikan dengan teknologi IoT, di antaranya GPS, sistem otomatis, dan alarm.
Garuda Bike ditargetkan digunakan pada area tanpa kendaraan bermotor, seperti kampus dan area khusus sepeda. Pada pelaksanaannya, sepeda ini digunakan pada area tertentu yang dibatasi, terhubung dengan wifi dan satu server untuk mengumpulkan data aktivitas yang dilakukan selama bersepeda dalam bentuk Big Data.
Big Data kemudian dianalisis untuk mendapatkan berbagai prediksi terkait kesehatan, pola kegiatan masyarakat, tingkat polusi udara, bahkan prediksi bencana.
Untuk pengembangan jaringan, proyek Garuda Bike sedang melakukan kerjasama dengan Dishub Kota Bandung dan Indosat. Garuda Bike saat ini sudah siap diuji coba dan dijual prototype-nya pada bulan Juli 2019.
Rencananya, Garuda Bike akan dicoba pada skala kampus di ITB serta menjalin kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Ambarawa.
Project Manager Garuda Bike, Taufiqurrahman Akmal, menjelaskan tentang Garuda Bike dan kegunaan tiap sensor yang dipasang. Dari tiga sensor yang sedang dibuat yaitu sensor log, GPS dan alarm, bisa tahu banyak data.
“Misalnya data penduduk seberapa sering berolahraga, dari GPS pun akan terlihat trek mana saja yang biasa dilewati, bahkan juga tingkat polusi udara,” katanya.
Sepeda pintar ini, lanjutnya, selain punya beragam fungsi dan teknologi, juga terbilang lebih murah, sebab jaringan internetnya berasal dari wifi.
“Tiga tahap utama yang dilakukan Garuda Bike yaitu sensing, understanding, and acting. Kita gunakan sensor dulu, kita analisis datanya, baru nanti kita pahami hasil data ini,” ujarnya.
Hasilnya bisa dimanfaatkan kemana saja, seperti dengan mengetahui area mana saja yang biasa dilewati pesepeda, mengetahui area yang ramai.
“Sehingga cocok untuk berjualan makanan atau minuman,” tambahnya. (Siedoo)