SURABAYA – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Jawa Timur menjalin kerjasama dengan Mokpo National University (MNU), Korea. Kerjasama yang cukup langka ini dimulai dari pelaksanaan kelas program joint-degree.
“Progam joint-degree ini merupakan hal yang menarik bagi ITS. Biasanya joint-degree dilakukan pada jenjang Master (S2), namun kali ini dilakukan pada jenjang sarjana,” kata Wakil Rektor I ITS Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof Dr Ir Adi Soeprijanto MT.
Menurut guru besar Teknik Elektro ini, hal tertsebut juga akan berdampak baik kepada mahasiswa. Mereka nantinya juga dapat mengenal dunia luar dengan lebih cepat dan menyerap berbagai ilmu dan kebiasaan yang baik dari masyarakat luar. Nantinya hasil kerjasama ini dapat diterapkan kembali di Indonesia.
“Mulai tahun ini juga, ITS membuka kelas internasional di 15 departemen yang ada,” jelas mantan Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) ITS tersebut.
Nantinya, dalam kuliah awal berupa summer course yang dihelat hingga 22 Juli 2019 ini juga menghadirkan dua dosen dari MNU, yakni Prof Sol Ha dan Prof Kyung Seok Byun. Kepala Departemen Teknik Perkapalan ITS, Ir Wasis Dwi Aryawan MSc PhD, menjelaskan, dalam progam untuk sarjana (S1) ini, nantinya mahasiswa akan berkuliah di ITS hanya selama enam semester. Sisanya selama dua semester terakhir akan mereka jalani di kampus MNU, Korea.
Ketika lulus nantinya, para mahasiswa tersebut akan mendapatkan dua gelar sekaligus. Yaitu, Sarjana Teknik (ST) dari ITS dan Bachelor of Engineering (BEng) dari MNU.
Wasis juga menyebutkan bahwa sekitar 83 SKS (Satuan Kredit Semester) akan diberikan oleh ITS dan 62 SKS nantinya disampaikan oleh MNU. Untuk meringankannya, para mahasiswa nantinya juga dapat mencicil beberapa SKS yang akan diberikan oleh MNU di ITS, sebelum mereka berangkat ke Korea mulai dari semester tiga.
“Oleh karena itu, kita nantinya juga akan mengundang beberapa dosen dari MNU untuk menyampaikan perkulihaannya di ITS untuk memenuhi SKS dari MNU,” papar Wasis.
Pada progam perdana ini, terdapat 29 mahasiswa yang akan mengikuti program tersebut. Namun, Wasis menyebutkan bahwa khusus untuk progam ini ITS akan menerima calon mahasiswa baru tahun 2019 ini dari jalur Program Kemitraan dan Mandiri (PKM) sebanyak 40 orang.
Selain progam joint-degree ini, Teknik Perkapalan ITS juga membuka kelas internasional yang relatif lebih terbuka untuk menjalin kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi mancanegara.
“Sebab kalua lewat program joint-degree seperti ini hanya terikat pada kerja sama dengan satu perguruan tinggi mancanegara,” katanya. (Siedoo)