MAGELANG – Sesuai dengan visi Kota Magelang yang tertuang dalam Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2011, tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Magelang Tahun 2011-2015, bahwa Pemerintah Kota Magelang melakukan perubahan bersifat positif pada setiap tahap pembangunan. Salah satunya dalam hal pembangunan fisik Kota Magelang.
Tuin Van Java (kebun atau tamannya tanah Jawa) ialah sebutan Kota Magelang pada era kolonial. Sehingga, hal ini menjadi gagasan Kota Magelang sebagai Kota Sejuta Bunga.
Tidak hanya Pemerintah Kota Magelang, hal tersebut juga menular kepada elemen masyarakat lainnya. Salah satunya SMP N 11 Kota Magelang yang ikut mewujudkan dalam lingkungan sekolah, dengan mengikuti konsep Magelang Kota Sejuta Bunga.
“Kita harus mengikuti kegiatan itu dan kami punya harapan tidak ada tempat kumuh di SMP N 11. Semua harus bersih dan rapi, tentu nanti penghuninya juga akan sehat,” kata Al Kukoh Sri Santoso, S.Pd., M.Pd, Kepala SMP Negeri 11 Kota Magelang.
Pada 2018 lalu, muncul gagasan untuk memanfaatkan lahan yang ada di lingkungan sekolah untuk dirawat dan ditanami bunga. Selain ikut berpartisipasi Magelang Sejuta Bunga, ini juga agar lingkungan sekolah tampil beda dan asri.
“Saya melihat banyak orang yang meng-upload foto yang bagus di media sosial, saat sedang di taman bunga wilayah Magelang. Jadi saya ingin dan mengusulkan membangun taman bunga di lingkungan sekolah. Agar tampil beda dan asri,” imbuh Muhammad Ikhsan, security SMP N 11 Magelang penggagas ide tersebut.
Kala itu, respon sekolah cukup baik dan mendukung idenya tersebut. Itu sebagai langkah awal untuk membeli bibit melalui online.
“Pengadaan bibit bunga dan pupuk dibiayai oleh pihak sekolah dan dikelola bersama penjaga sekolah atau tukang kebun,” tutur pengelola taman tersebut.
Saat ini, ada 3 titik area yang sudah ditanami bunga. Jenis tanaman bunga yang dipilih lebih cenderung celosia dan bunga matahari.
“Alasan kami memilih banyak menanam bunga celosia karena warnanya cukup cerah dan enak dipandang,” ujarnya.
Salah satu manfaat dari hal tersebut, tentu dapat membuat suasana kegiatan belajar mengajar di sekolah menjadi nyaman. Siswa juga akan merasa betah di sekolah.
“Rencana ke depan kami akan menanam bunga di setiap depan kelas dan pilihan jenis bunganya celosia. Jika ada yang minat minta bibit dari bunga kami disini, silahkan saja ambil dan itu gratis,” tambahnya.
Tidak hanya memberikan kesan tentang keindahan, taman bunga juga mengajarkan kepada siswa tentang merawat sebuah lingkungan. Siswa diajarkan untuk peduli terhadap lingkungan dengan ikut menjaga agar tetap tidak rusak. Jika ada siswa yang misalnya iseng mencabut atau merusak bunga, maka akan ditindak oleh sekolah.
“Tanggapan pihak sekolah sangat positif sekali, terlebih selain bisa membagi waktu memperindah sekolah, tapi juga tidak meninggalkan kewajibannya sebagai keamanan di sekolah,” kata Nur Hasana, S.Pd, Pembina Osis SMP N 11 Magelang. (Siedoo)