JAKARTA – Pagu anggaran Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) tahun 2020 mengalami penurunan. Jumlahnya fantastis. Hal ini disayangkan oleh Anggota Komisi VII DPR RI Zulfan Lindan.
Dinyatakan di tahun 2019, pagunya Rp 1,1 triliun. Baginya jumlah itu sudah minim. Apagi sekarang yang penurunannya mencapai Rp 300 miliar.
“Setelah kita pelajari dari hasil Rapat Kerja Komisi VII DPR RI dengan Menristekdikti, pagu anggaran Kemenristekdikti ini sangat menyedihkan. Pagu Anggaran Kemenristekdikti Tahun 2020 turun dari Rp 1,1 triliun menjadi Rp 715 miliar. Turun hampir Rp 300 miliar,” papar Zulfan.
Ditandaskan, Kemenristekdikti memiliki perangkat institusi yang ada dibawahnya adalah lembaga-lembaga yang diarahkan untuk visi dan inovasi Negara Indonesia. Pagu itu sangat tidak pas. Dikatakannya, untuk mewujudkan visi dan inovasi yang ada, maka bidang riset dan teknologi adalah tempatnya.
“Kalau anggarannya sangat tipis seperti ini, saya kira pemerintah hanya bermain-main saja dan tidak serius di dalam mengembangkan riset dan teknologi nasional,” tandasnya.
Ditandaskan, basis pengembangan suatu negara ada pada bidang riset dan teknologi. Hal itu berlaku disemua negara tanpa terkecuali, baik itu di sektor perikanan, pertanian, koperasi, maupun bidang industri.
“Semuanya itu basisnya adalah riset dan teknologi. Kalau ini lemah, anggarannya kecil, maka ini menunjukkan ada ketidakseriusan. Karenanya Komisi VII DPR RI akan meminta kepada pemerintah agar dapat lebih memperhatikan hal ini. Dan untuk anggaran Kemenristekdikti tahun 2020 ini kita revisi total supaya bisa jauh lebih meningkat,” pungkasnya. (Siedoo)