Siedoo, Aplikasi game karya tiga mahasiswa Universitas Jember (Unej), Jawa Timur berhasil menyabet emas di Malaysia. Aplikasi ini mampu memberikan pemahaman akan penyakit diare, yang diberi nama ‘Komandan H’ (Kenali dan obati masalah diare anak dengan herbal).
Aplikasi ini berhasil menyabet medali emas dalam International Conference on Recent Advances in Medical Science di Malaysia. Ketiga mahasiswa tersebut adalah Yuli Lusiana Sari, Herlin Karismanigntyas, dan Ferry Fitriya Ayu Andira.
“Kebetulan di lokasi KKN, kami memiliki permasalahan yang sama, yakni banyak anak kena diare,” ujar Yuli Lusiana Sari di kampus Unej, dilansir unej.ac.id.
Saat mengikuti KKN, mereka mengamati masih banyak anak di pedesaan yang terkena penyakit diare akibat gaya hidup tidak sehat. Seperti masih buang air sembarangan, mandi di sungai kotor, makan tanpa cuci tangan terlebih dahulu, atau makan jajanan yang tidak bersih.
“Kemudian muncul pemikiran bagaimana mendidik mereka agar paham untuk mencegah penyakit diare, tetapi dengan media yang menyenangkan. Dan akhirnya muncul ide menggunakan aplikasi games yang umumnya disukai anak-anak dengan memberi nama Komandan H,” tuturnya.
Ditambahkan Ferry Fitriya, mahasiswa lain, pengobatan diare dengan antibiotik yang tidak terkontrol akan mengakibatkan resistensi, sedangkan di sisi lain, penyakit diare sering diremehkan. Di dalam games Komandan H, anak-anak diajak mengenal apa itu penyakit diare, gejala, cara menangani penyakit diare hingga cara meramu obat herbal.
Aplikasi games Komandan H yang digagas telah diujicoba pada siswa SDN 02 Tegalgede, Jember, dan hasilnya banyak siswa yang tertarik memainkan aplikasi tersebut. Apalagi permainan itu bisa diatur untuk bermain sendiri atau berkelompok.
Komandan H disusun seperti permainan monopoli, yakni siswa atau kelompok siswa berlomba menuju garis akhir dengan terlebih dahulu menjawab soal yang diberikan secara bertahap.
“Dalam ujicoba hasilnya menggembirakan, banyak siswa yang tertarik memainkan Komandan H. Sehingga diharapkan pengetahuan mereka akan penyakit diare pun muncul, termasuk pengetahuan meramu obat herbal untuk penyakit diare,” harap Ferry mewakili tim. (*)
