Siedoo.com -
Nasional

Berikut Strategi ITS Menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum Terbaik

SURABAYA – Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) RI menobatkan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jawa Timur sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH) terbaik pertama. Untuk peringkat kedua dan ketiga PTN-BH terbaik ditempati oleh Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Jawa Tengah dan Institut Teknologi Bandung (ITB), Jawa Barat.

Ukiran prestasi ini sangat membanggakan bagi ITS. “Kami sangat bersyukur ITS bisa meraih penghargaan yang sangat baik ini,” ujar Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng.

Ia mengatakan bahwa capaian ini, ITS mengucapkan terimakasih yang setinggi-tingginya kepada Prof Joni Hermana (rektor ITS sebelumnya), para pejabat struktural dan seluruh sivitas akademika ITS.

“Ke depan, mari kita jaga semangat dan meningkatkan kinerja teman-teman, juga tidak lupa untuk meningkatkan bidang-bidang lainnya agar lebih baik lagi,” jelasnya.

Penghargaan ini diberikan pada acara Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan Program, Kegiatan, dan Anggaran Triwulan I 2019 di Jakarta, Selasa (23/4/2019). Acara tersebut dihadiri semua rektor PTN Satuan Kerja (Satker), Badan Layanan Umum (BLU), dan Badan Hukum (BH) seluruh Indonesia dan ketua Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) se-Indonesia. Kegiatannya sendiri berupa penyerahan rapor kuartal pertama dari awal Januari hingga Maret 2019.

Dijelaskan Wakil Rektor II ITS Bidang Perencanaan, Keuangan, dan Sarana Prasarana, Ir Heppy Kristijanto MS, di sela-sela penyampaian laporan tersebut ternyata ada pengumuman PTN dan LLDikti terbaik atas evaluasi kinerja selama tahun 2018.

“Kali ini ITS berhasil menjadi PTN-BH yang terbaik, setelah pada 2016 lalu pernah mendapatkan peringkat terbaik kedua sebagai PTN BLU,” jelas Heppy.

Adapun aspek penilainnya, menurut dosen Departemen Teknik Sipil ITS ini, berupa hasil pelaksanaan kegiatan program dan anggaran pada tahun 2018.

Baca Juga :  Mendikbud Tegaskan Mapel Agama Tetap Berdiri Sendiri

“Kita sudah berusaha bekerja sesuai aturan yang berlaku, tertib dan disiplin sesuai dengan ketentuan,” ungkap Heppy.

Lelaki asal Magetan ini mengungkapkan, raihan ini juga sebagai kado untuk kepemimpinan rektor terdahulu Prof Ir Joni Hermana MScES PhD yang sudah mengawal masa transisi ITS sebagai PTN-BH.

“Meskipun berstatus PTN-BH termuda di Indonesia, ITS sudah mampu menunjukkan perkembangannya dengan baik,” tandasnya bangga.

Sementara itu, Sekretaris Institut ITS Dr Dra Agnes Tuti Rumiati MSc mengatakan, ITS memiliki ketertiban dan serapan anggaran dana yang bagus. Ia mencontohkan, dari sebagian  anggaran ITS yaitu sekitar Rp 400 miliar, ITS bisa sepenuhnya mengoptimalkan pemanfaatannya.

Piagam Penghargaan ITS sebagai PTN-BH dengan Rapor Terbaik ke-1.

“Bukan berarti menghabiskan uang, tapi karena program-programnya berjalan dengan baik,” jelas perempuan yang akrab disapa Tuti ini.

Menerapkan Strategi dari Hati 

Selain itu, Tuti juga memaparkan strategi ITS dalam meraih prestasi membanggakan tersebut. Menurutnya, manajemen yang dilaksanakan oleh Prof Joni Hermana adalah dengan menggerakkan orang-orang dari hati. Ini diyakini Tuti dapat mengembangkan sumber daya manusia (SDM) guna menghasilkan pekerjaan yang bagus.

“Sivitas akademika sangat bersemangat mengembangkan unitnya masing-masing,” tidak harus disuruh-suruh lagi, ungkapnya.

Semua kalangan di ITS, menurutnya, sudah sangat serius menjalankan program-program yang ada. Contohnya, ITS yang akhirnya berhasil masuk pemeringkatan internasional Times Higher Education (THE).

“Jumlah publikasi, prestasi nasional dan internasional dari mahasiswa, juga turut membantu,” sebutnya.

Namun dikatakan Tuti, yang tidak kalah penting adalah mengenai kepatuhan terhadap sistem. Sistem Informasi Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi (SIPMONEV) yang telah dibangun ITS turut membantu berjalannya perencanaan dan program-program.

“Di awal tahun, semua kepala unit membuat perencanaan program berupa renstra (rencana strategis, red), dan lain-lain, yang kemudian setiap tiga bulan sekali akan dimonitoring,” jelas dosen Departemen Statistika ITS ini.

Baca Juga :  Sanggar Edukasi, Antisipasi Mahasiswa Salah Jurusan

Ia mengharapkan, SIPMONEV yang sudah baik ini dapat dilanjutkan dan dikembangkan lagi. Karena nantinya bisa jadi ada informasi-informasi tambahan yang dibutuhkan.

“Atas usaha-usaha kita tersebut, saya rasa kita (ITS, red) layak mendapatkan penghargaan ini,” ujarnya sambil tersenyum. (Siedoo) 

Apa Tanggapan Anda ?