Siedoo, Kasmawati Ahmad, alumnus Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah (UM) Malang terpilih mewakili provinsinya, Maluku, sebagai peserta Young Southeast Asian Leaders Initiative (YSEALI) 2019 di Amerika Serikat. Kasmawati terdaftar di kategori Academic Fellowship selama lima pekan.
Melalui konsep kewirausahaan sosial yang diusungnya, yakni ‘Satu Desa Satu Produk’ untuk salah satu pulau besar Kepulauan Maluku, Pulau Buru. Ia berangkat bersama 24 peserta lainnya dari berbagai provinsi di Indonesia. Kasmawati terbang ke Negeri Paman Sam ini untuk angkatan musim semi tahun ini hingga 29 April 2019.
Kasmawati ditempatkan di University of Connecticut untuk belajar membuat dan mengembangkan bisnis sosial kewirausahan.
“Saya bisa belajar hal-hal yang membuat Amerika bisa menjadi negara adidaya. Harapannya bisa saya gunakan untuk program di komunitas saya,” ujar aktivis Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) ini di laman resmi umm.ac.id.
Dia mengaku ingin melanjutkan program komunitas sosial kewirausahaan yang ia dirikan di Pulau Buru, yaitu Komunitas Bupolo Mandiri.
“Komunitas ini berdiri sejak Juni 2017 untuk mewujudkan ide-ide anak muda Pulau Buru yang termasuk dalam daerah 3T; tertinggal, terdepan dan terluar di Indonesia,” tuturnya.
Menurutnya, desa-desa yang terdapat di Pulau Buru ini masih jauh dari kata berkembang. Karena kurangnya pengetahuan untuk manajemen hasil usaha, rendahnya pendapatan, dan tingginya pengangguran yang membuat masyarakat terjebak lingkar kemiskinan.
“Untuk itu solusi yang paling baik adalah membuka akses langsung ke masyarakat untuk membuat produk yang bisa dipasarkan secara luas dan memenuhi standard. Saya menyadari bahwa semua orang punya potensi untuk maju, hanya perlu sedikit sentuhan saja,” ungkap lulusan terbaik periode 3 UMM tahun 2016 ini.
Merasa terpacu, Kasma berniat mengambil gelar Master of Business Administration (MBA) yang fokus pada pengembangan ekonomi. Bahkan, Kasmawati sudah mengantongi Unconditional Letter of Acceptance (LoA) atau surat pernyataan diterima di Perguruan Tinggi tanpa syarat. (*)