DELI SERDANG – Setiap tahun Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memberikan bantuan pendidikan ke daerah berupa dana alokasi khusus (DAK) maupun dana alokasi umum (DAU). Hal itu ditandaskan Sekretaris Jenderal Kemendikbud Didik Suhardi.
“Ada DAK fisik maupun nonfisik yang kita berikan tiap tahun kepada semua daerah, belum termasuk bantuan dari pusat yang akan dicairkan secara bertahap,” ujar Didik di Alun-Alun Kabupaten Deli Serdang, Sabtu (30/3/2019).
Ditambahkan, Kemendikbud mendorong pemerintah daerah agar meningkatkan anggaran pendidikan dalam APBD. Urusan pendidikan harus disinergikan antara pusat dan daerah. Menurutnya, pendidikan menjadi tanggung jawab bersama, bukan hanya pemerintah pusat.
“Pemerintah pusat membutuhkan partisipasi pemerintah daerah, sektor swasta, dan masyarakat,” tandasnya.
Kemendikbu memberikan bantuan pendidikan sebesar Rp 739,6 miliar kepada Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatra Utara, dalam acara Gebyar Pendidikan dan Kebudayaan 2019 (Gebyar Dikbud). Gebyar tersebut diikuti ribuan orang yang terdiri dari pelajar, guru, jajaran pejabat Kemendikbud dan pemerintah daerah, serta pemangku kepentingan bidang pendidikan dan kebudayaan.
Bupati Deli Serdang, Ashari Tambunan mengatakan, akan menggunakan bantuan pendidikan yang diberikan Kemendikbud dengan optimal. “Tentu saja kami akan memanfaatkan dengan sebaiknya-baiknya, dari bantuan operasional sekolah (BOS), sampai insentif untuk para guru. Termasuk, perbaikan sarana fisik dan kelengkapan sekolah,” katanya.
Ia menuturkan, pada dasarnya visi Pemerintah Kabupaten Deli Serdang adalah mewujudkan masyarakat yang maju, berdaya saing, religius, dan bersatu dalam kebinekaan.
“Misi utamanya adalah peningkatan kualitas manusia, sehingga kami akan meningkatkan kualitas kesehatan dan pendidikan,” ujarnya.
Gebyar Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2019 merupakan kegiatan untuk menyosialisasikan program dan kebijakan Kemendikbud mengenai hal-hal yang sudah dicapai maupun belum dicapai di bidang pendidikan dan kebudayaan.
Mewakili Mendikbud Muhadjir Effendy, Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Hamid Muhammad mengatakan, saat ini pemerintah fokus pada peningkatan kualitas pembelajaran. Untuk jenjang pendidikan menengah, salah satu hal yang harus dikawal bersama yaitu angka partisipasi kasar (APK) yang sudah meningkat namun masih di bawah 100 persen, yakni 86 persen.
“Tapi yang penting adalah mutu pendidikan menengah. Lulusan SMA akan disiapkan untuk meneruskan ke perguruan tinggi, sedangkan lulusan SMK disiapkan untuk bekerja dan berwirausaha,” ujar Hamid. (Siedoo)