MAGELANG – E-book merupakan buku elektronik atau buku digital yang berisikan informasi digital yang dapat berwujud teks atau gambar. Hampir sama dengan buku teks, e-book dapat juga berisi tentang materi pelajaran atau buku diktat.
Untuk penghematan kertas dan untuk koleksi penyimpanan kadang buku teks yang ada diubah kedalam bentuk e-Book. Peran penting media dalam pembelajaran mengharuskan para pendidik untuk lebih kreatif dalam memanfaatkan berbagai sumber belajar dan media. Pemanfaatan teknologi informasi sebagai media pembelajaran khususnya aplikasi e-book saat ini sangat dibutuhkan pada sekolah.
E-Book di Industri 4.0
Di masa industry 4.0 ini, dimana ditandai dengan tren otomasi dan pertukaran data terkini dalam teknologi. Teknologi ini sudah mengunakan komputasi awam (gabungan pemanfaatan teknologi komputer) sebagai media penyimpanannya. Maka sudah banyak beralih sumber ilmu pengetahuan yang awalnya dari buku teks menjadi bentuk e-book terutama untuk para pelajar dan mahasiswa.
Untuk itu, maka siswa perlu diarahkan atau dibimbing untuk memanfaatkan waktu luangnya untuk memiliki pengetahuan dan kreativitas pada bidang komputer, khususnya untuk aplikasi pembuatan e-book sebagai sarana media pembelajaran. Dari masalah-masalah tersebut, SMK Muhammadiyah 2 Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah mengadakan pelatihan yang ditujukan untuk siswa-siswanya.
Berawal dari keinginan tersebut, LP3M UM Magelang melalui tim penelitian dan pengabdian mengadakan pelatihan e-book untuk siswa-siswa tersebut. E-book atau buku elektronik adalah salah satu teknologi yang memanfaatkan komputer untuk menayangkan informasi multimedia dalam bentuk yang ringkas dan dinamis.
Kelebihan E-Book dan Manfaatnya
E-book interaktif yang menggabungkan beberapa konten seperti teks, animasi, audio, gambar, dan video memberikan peluang kepada siswa untuk dapat memahami konsep lebih dalam lagi. Acara ini dilakukan pada tanggal 2 sampai 16 Februari 2019. Untuk kelancaran pelatihan karena siswa yang ikut banyak, maka agenda ini juga melibatkan asisten laboratorium teknik informatika, Yopy Dedi dan Apip Munandar.
Menurut guru pendamping Cholifah, siswa sangat antusias dalam mengikuti acara ini. Bentuk pengembangan kreativitas seperti ini harus rutin dilakukan agar siswa dapat mengembangkan diri dan memanfaatkan waktu untuk belajar yang menyenangkan. Jika tidak ada agenda seperti ini siswa hanya menghabiskan waktunya dengan bermain dan jika tidak diarahkan, maka waktunya tidak bermanfaat.
Masih dalam waktu yang sama, menurut Endah Ratna Arumi, dosen yang melakukan pengabdian ini menyatakan, pada pelatihan e-book ini hasil yang ingin dicapai siswa mampu menambah pengetahuan dalam bidang Teknologi Informasi.
“Itu bermanfaat dan menambah pengetahuan dalam bidang Teknologi Informasi yang tidak di dapatkan pada bangku sekolah,” katanya.
Dosen teknik informatika tersebut kemudian menutup acara pelatihan untuk siswa SMK Muhammadiyah 2 Mertoyudan. “Semoga diagendakan rutin tiap tahun untuk pelatihan-pelatihan yang lain agar dapat menumbuhkan kreativitas siswa,” tutupnya. (Siedoo)