Siedoo, Wujud sinergi antara dunia industri dan pendidikan membuahkan hasil yang besar. Seperti yang terlihat kerjasama antara PT Industri Kereta Api (INKA) Persero dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Jawa Timur melalui Pusat Unggulan Iptek Sistem dan Kontrol Otomotif (PUI-SKO). Kerjasama riset untuk membuat sistem penggerak yang akan diaplikasikan pada tram listrik ini telah menghasilkan prototype yang diserahkan ITS kepada PT INKA, di Gedung Riset Mobil Listrik ITS.
Sistem penggerak ini terdiri dari motor listrik dan controller. Alat ini tersusun dari enam motor listrik dengan tipe Axial Brushless DC Motor.
“Sistem pendinginan yang digunakan adalah direct cooling on stator yang sangat bagus untuk menjaga suhu motor listrik, sehingga tetap pada performa dan efisiensi terbaik,” kata Yoga Uta Nugraha, Ketua Engineer Team ITS yang merancang sistem tersebut.
Mahasiswa yang akrab disapa Uta ini menjelaskan, alat yang ia rancang sejak Agustus 2018 ini menggunakan dua controller dengan konfigurasi satu controller pada setiap tiga motor listrik. Dengan kemampuan programmable controller, maka sangat mudah untuk melakukan penyesuaian daya pada saat diaplikasikan pada tram listrik.
Menurut Uta, proses pembuatan sistem ini sempat menghadapi kendala, yaitu ada beberapa komponen yang tidak diproduksi oleh PUI-SKO ITS sendiri. Sehingga, harus menunggu untuk dibuatkan oleh pabrik di luar ITS. Hal tersebut mengakibatkan pembuatan sistem ini mengalami keterlambatan dari rencana awal.
“Meskipun demikian, kami (timnya, red) merasa senang karena akhirnya sistem ini berhasil dirampungkan,” ungkap Uta.
Direktur Eksekutif PUI-SKO ITS, Dr Muhammad Nur Yuniarto ST, menyampaikan bahwa proyek yang menghabiskan waktu selama enam bulan ini merupakan satu langkah ke depan yang ditempuh oleh engineer ITS dalam bidang pembuatan sistem penggerak. Sebelumnya, sistem penggerak yang diproduksi oleh engineer ITS hanya mampu menghasilkan daya maksimum sekitar 100 kiloWatt (kW).
Sedangkan, sistem penggerak baru ini diklaim mampu menghasilkan daya sebesar 150 sampai 300 kW. “Jika dilihat dari daya yang dihasilkan, sistem ini merupakan sistem penggerak terbesar yang pernah dibuat di Indonesia,” jelas dosen Teknik Mesin ITS ini meyakinkan.
Sebelum diserahkan kepada PT INKA, prototype sistem penggerak ini diuji coba terlebih dahulu di hadapan para undangan. Sehingga jika ada kekurangan akan menjadi evaluasi untuk sistem penggerak yang akan dipakai selanjutnya.
Dalam seremoni tersebut, Rektor ITS, Prof Ir Joni Hermana MScEs PhD menyerahkan prototype kepada PT INKA yang diwakili Direktur Teknologi dan Komersial PT INKA, Ir Agung Sedaju MT. Prof Joni menyampaikan apresiasinya kepada tim engineer ITS. Ia mengatakan, ia percaya jika hasil kerja dari PUI-SKO ITS tidak akan mengecewakan.
Sementara itu, Agung Sedaju menyampaikan, jika secara keilmuan PT INKA mungkin tidak mampu menyelesaikan sistem penggerak tersebut. Oleh karena itu, PT INKA memutuskan untuk bekerjasama dengan ITS dalam menyelesaikan sistem ini. Pria yang akrab disapa Agung ini juga menyampaikan, kerjasama ini juga merupakan wujud sinergi antara dunia industri dan pendidikan.
“Melalui kerjasama riset ini diharapkan pengembangan produk dalam negeri, khususnya terkait dengan komponen-komponen kendaraan listrik, menjadi semakin handal dan teruji,” tandasnya. (*)