Siedoo.com -
Internasional

Tingkatkan Kompetensi Peserta Didik, Jabar-Jepang Jalin Kerjasama Pendidikan

BANDUNG – Guna meningkatkan kompetensi peserta didik dalam mendukung peningkatan sumber daya manusia di era revolusi industri 4.0, diperlukan berbagai terobosan dalam dunia pendidikan. Hal itu dirintis oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat (Jabar).

Jabar menjalin kerjasama pendidikan dengan Jepang melalui 14 sekolah di Jawa Barat. Kepala Disdik Jabar, Dewi Sartika menyaksikan penandatanganan kerjasama tersebut di ruang audio visual SMAN 5 Bandung, Jalan Belitung Nomor 8, Kota Bandung.

Sebanyak 14 sekolah yang menjalin kerjasama itu adalah SMAN 1 Cimahi, SMAN 2 Cimahi, SMAN 3 Cimahi, SMAN 4 Cimahi, SMAN 5 Cimahi. Kemudian SMAN 6 Cimahi, SMAN 5 Bandung, SMAN 6 Bandung, SMAN 12 Bandung, SMAN 17 Bandung, SMAN 19 Bandung, SMAN 21 Bandung.

Juga SMAN 22 Bandung, dan SMAN 1 Bojonggede Kabupaten Bogor. Di mana 14 sekolah tersebut bekerjasama dengan Sanko Co.Ltd., Kowa Kogyo Co.Ltd. dan Iluka College Co.Ltd., Jepang.

Dewi Sartika menyambut baik kerjasama yang diinisiasi oleh Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Jawa Barat Wilayah VII tersebut. Dia menegaskan Jepang adalah negara yang tepat untuk menjalin kerjasama.

“Jepang adalah negara maju, akan banyak yang kita dapatkan, tak hanya di bidang pendidikan. Tapi juga di bidang budaya, sosial, teknologi, dan lingkungan,” tuturnya.

Siap adaptasi revolusi industri 4.0

Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jabar, Dewi berharap sinergitas antara Dinas Pendidikan Jawa Barat dengan Negeri Sakura tersebut terus terjalin dengan baik. Guna mempercepat peningkatan sumber daya manusia di Jawa Barat.

“Pembangunan yang dilakukan di Jepang adalah pembangunan sumber daya manusia. Sehingga, walaupun sumber daya alamnya terbatas, mereka mampu menjadi salah satu negara maju di dunia,” ucapnya.

Melalui program ini, Kadisdik menegaskan komitmennya untuk menyiapkan generasi muda yang mampu beradaptasi dengan revolusi industri 4.0.

Baca Juga :  Mobil Robot Karya Anak Bangsa, Bertarung di Malaysia

“Semuanya sekarang berbasis teknologi. Kita haru siapkan anak didik kita agar lebih siap untuk menghadapi revolusi industri,” tegas Dewi.

Di tempat yang sama, Kepala KCD Wilayah VII, Husen R. Hasan mengatakan, kerjasama yang terjalin adalah kali kedua setelah dilakukan pada akhir tahun lalu. Senada dengan Kadisdik, Husen pun berharap kerjasama tersebut menambah wawasan baru bagi siswa dan mampu berdampak positif bagi satuan pendidikannya.

“Kita harap wawasan peserta didik semakin lengkap karena kemajuan Negara Jepang bukan lagi tingkat Asia, tapi tingkat internasional,” tutur Husen.

Bersaing di kancah internasional

Dilansir disdik.jabarprov.go.id, Husen juga menambahkan kerjasama tersebut adalah upaya Jawa Barat agar mampu bersaing di kancah internasional. Seperti amanat Sekretaris Daerah Provonsi, Jawa Barat harus mulai bersaing di tingkat internasional.

“Untuk sekarang, kerjasama yang dijalani dikhususkan dengan sekolah dan universitas yang ada di Jepang. Ke depannya tidak menutup kemungkinan akan bekerjasama dengan lembaga lain namun tetap di koridor bidang pendidikan,” tambah Husen.

Secara teknis, ada beberapa persyaratan yang harus disiapkan peserta didik, salah satunya penguasaan bahasa. Jadi bagi siswa yang minat mengikuti program ini harus menjalani proses seleksi yang diterapkan.

Tidak ada batasan jumlah peserta didik yang ingin mengikuti program tersebut. Selagi mampu dan memenuhi persyaratan, semuanya siswa memiliki kesempatan mengikutinya.

Program kerjasama yang berbentuk pertukaran pelajar ini mampu memberi dampak positif bagi siswa. Sehingga, nantinya peserta program dapat menularkan hal yang mereka dapatkan di luar negeri ke lingkungan sekolah masing-masing. (Siedoo)

Apa Tanggapan Anda ?