TAMPUSU – Gubernur Jawa Timur (Jatim), Soekarwo menekankan pentingnya faktor kepemimpinan atau leadership dalam memimpin birokrasi. Menurut Sukarwo, leadership menentukan 50 persen keberhasilan birokrasi, sebab kebijakan publik (public policy) digerakkan oleh pemimpin atau leader.
Hal itu disampaikan Sukarwo saat menjadi narasumber dalam Kuliah Umum Administrative Reform Birokrasi Melayani ‘Pelayanan Publik untuk Kesejahteraan’, di Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Kampus Sulawesi Utara, Tampusu.
Di hadapan 174 Praja IPDN, Pakde Karwo, mengatakan dengan porsi 50 persen tersebut, maka leadership menjadi bagian terpenting dalam melaksanakan reformasi birokrasi. Seorang pemimpin diharapkan mampu melakukan tiga strategi utama guna mewujudkan pelayanan publik yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Ketiganya adalah memberdayakan masyarakat, membuat inovasi pelayanan publik, dan transparansi,” katanya.
Untuk strategi pertama, masyarakat harus dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan, atau istilahnya partisipatoris. Pemimpin harus melibatkan masyarakat dan stakeholder dalam merumuskan kebijakan, harus mendengar apa yang dibutuhkan rakyat, bukan memutuskan sepihak.
Dari mendengarkan rakyat itulah, pemimpin bisa melakukan strategi kedua, yakni melahirkan inovasi pelayanan publik yang tepat sasaran dan bisa memuaskan. Serta, meningkatkan kesejahteraan rakyatnya.
Sukarwo lantas mencontohkan, sebuah puskesmas di Blitar yang letaknya di pinggir sawah. Jika pada umumnya puskesmas buka jam 07.00 sampai 12.00, maka puskesmas tersebut buka dari jam 16.00 sampai 22.00. Ini karena pemimpin puskesmas tersebut mendengarkan kebutuhan warganya, yang sebagian besar adalah petani.
“Suatu hari, dokter yang juga pimpinan puskesmas itu mengumpulkan warga. Dia bertanya, puskesmas ini sebaiknya buka jam berapa? Kemudian warga menjawab, jam 16.00 sampai 22.00, karena pada pagi sampai siang masih bekerja di sawah. Akhirnya, dokter itu setuju. Inilah salah satu bentuk inovasi berdasarkan citizen’s charter,” imbuh Sukarwo.
Transparan dan akuntabel
Menurut Sukarwo, pelayanan publik juga harus transparan dan akuntabel, yakni mulai persyaratan, biaya, dan waktunya harus jelas. Hal ini bisa dicapai dengan memanfaatkan Teknologi Informasi (TI). Karena itu, pemimpin di zaman sekarang harus paham teknologi.
“Semua informasi tersebut harus bisa diakses oleh masyarakat lewat berbagai media, baik di media cetak, elektronik, website, media sosial, dan juga lewat aplikasi android,” lanjutnya.
Dalam kesempatan itu, Sukarwo berpesan kepada seluruh Praja IPDN agar memanfaatkan waktu dan belajar sebaik-baiknya di kampus IPDN. Sebab, guna mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) pemimpin yang berkualitas dan produktif, dibutuhkan pendidikan terapan yang mumpuni, seperti di kampus IPDN.
“Setelah Anda lulus dan terjun di birokrasi, seperti menjadi camat, Anda akan tahu cara menyelesaikan permasalahan, karena di kampus ini sudah diajarkan caranya. Sebagai ASN, Anda adalah agent of change di instansi Anda kelak, jadi belajarlah dengan baik, pahami peraturan dan hukum yang berlaku. Itu akan jadi bekal Anda ke depan,” pesan Sukarwo dilansir jatimprov.go.id.
Gubernur Jatin itu mendorong agar para praja IPDN dapat lebih menggali ilmu lewat membaca buku serta menumbuhkan achievement atau prestasi. Caranya dengan menumbuhkan semangat dalam diri agar disiplin, berpikir positif, dan masukkan ilmu sebanyak-banyaknya lewat membaca.
Dalam sambutannya, Direktur IPDN kampus Sulawesi Utara, Noudy R.P. Tendean mengatakan, pihaknya berterima kasih atas kesediaan Sukarwo memberikan kuliah di kampusnya. Menurutnya, Sukarwo adalah sosok pemimpin yang sangat berpengalaman dan banyak berkontribusi bagi bangsa dan negara.
“Pakde Karwo (Sukarwo-red) layak dijadikan panutan dan teladan, beliau juga sangat merakyat, serta banyak prestasi. Baik nasional maupun internasional yang telah diraih selama menjabat sebagai gubernur dua periode,” pujinya.
Hadir dalam kesempatan ini, Kepala BKD Provinsi Jatim, Anom Surahno, Kepala Biro Organisasi Setda Provinsi Jatim, Nur Cholis. Juga Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Jatim, Aries Agung Paewei, serta segenap civitas akademika IPDN Kampus Sulawesi Utara. (Siedoo)