Siedoo.com -
Daerah Internasional

Terobosan Gayeng, Jateng Akan Kirim Guru Berprestasi ke Finlandia

SEMARANG – Sektor pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi fokus utama program Pemprov Jawa Tengah (Jateng) dibawah kepemimpinan Ganjar Pranowo dan Taj Yasin. Dunia pendidikan menjadi hal wajib yang harus dimasuki secara intensif. Termasuk, memberikan jaminan mutu bagi tenaga pendidik.

Salah satu langkahnya, Gubernur Jateng berencana mengirimkan guru dan siswa berprestasi ke Finlandia.

“Saya kepingin ada satu effort yang bisa terlihat bagi tenaga pendidik dan pengelola pendidikan,” katanya melansir dari jatengprov.go.id.

“Kalau yang baik-baik itu saya suruh belajar ke negara-negara yang lebih maju agar mereka punya pengalaman yang sama (dengan pendidikan negara maju),” kata alumnus UGM ini.

Pilihan lainnya, yakni mendorong agar tenaga pendidik bisa mengambil pendidikan strata lebih tinggi, S2 atau S3. Harapannya agar investasi SDM di Jateng lebih bagus.

“Dan harus kita mulai sendiri,” terangnya.

Saat ini, Provinsi Jateng mengelola sekitar 2.470 sekolah dengan 28.510 orang tenaga dan pegawai pendidikan. Ganjar pun terus mendorong dunia pendidikan, khususnya guru, untuk merombak pola pendidikan untuk menyikapi perkembangan zaman yang telah masuk era digitalisasi atau revolusi industri 4.0.

“Tugas bapak ibu akan menjadi kisah sukses pembangunan manusia. Dan itu butuh metode dan ilmu. Otomasi harus mendorong kita berpikir maju, dengan ESDM dan sistem informasi pendidikan. Kompetensi harus kita tingkatkan,” beber gubernur.

Salah satu program pendidikan Ganjar periode ini adalah Sehari Bareng Gubernur, di mana dia mengajak siswa untuk turut menyertainya kerja selama satu hari. Dia berharap, semangat dan daya berpikir siswa terinspirasi selama mengikutinya. Setelah berjalan beberapa kali, Ganjar juga bakal melakukan hal serupa yang dikhususkan untuk tenaga pendidik.

“Saya ingin mereka melihat dan mengalami sendiri, sehingga mereka bisa merespon kondisi yang terjadi. Ini soal sikap metode sarana dan prasarana agar mereka bisa tahu. Dengan begitu kan bisa berbagi pengalaman. Saya ingin lari kencang mulai Januari ini. Yang terakhir, jaga integritas,” tegas mantan anggota DPR RI ini.

Baca Juga :  Dalam Pendidikan dan Karir, Disabilitas Harus Memiliki Kesempatan yang Sama

Berikut Sistem Pendidikan di Finlandia

Melansir dari liputan6.com, ada sejumlah faktor yang membuat standar pendidikan di Finlandia sangat tinggi.

Salah satunya adalah mempunyai guru yang berkualitas. Guru di negara Eropa tersebut harus diseleksi dengan ketat mulai dari nilai, integritas mereka, semangat mereka dalam mengajar, serta karya apa yang bisa menunjang pendidikan di Finlandia. Para guru harus meraih gelar master dan 10 besar lulusan terbaik dari suatu universitas.

Mungkin dunia pendidikan mereka jadi terkesan sangat berat dan serius. Mari simak enam fakta menarik seputar sistem pendidikan di Finlandia yang mungkin berbeda jauh dengan perkiraan kita.

Serba gratis

Di Finlandia, semua sekolah dianggap sama, mereka tak mengenal sekolah unggulan atau favorit. Para orangtua tak perlu pusing memikirkan soal biaya pendidikan karena semuanya gratis. Bukan itu saja, sekolah di Finlandia juga menggratiskan biaya makan siang, transportasi, dan kesehatan.

Belajar 5 jam sehari. Para siswa Sekolah Dasar (SD) di Finlandia hanya menghabiskan waktu selama 4-5 jam per hari di sekolah. Untuk SMP dan SMA, memiliki sistem sama dengan perguruan tinggi. Mereka hanya datang ke sekolah pada jam mata pelajaran yang mereka pilih saja.

Bagi orang Finlandia mempercayai, jam sekolah yang singkat mampu meningkatkan efektivitas dan produktivitas siswa. Sehingga, menjadikan mereka anak-anak yang cerdas.

Di Finlandia, para pelajar tidak diberikan pekerjaan rumah alias PR. Jika ada itupun sangat minim. Mereka justru punya waktu istirahat hampir tiga kali lebih dari pelajar negara lain. Anak-anak jadi tidak merasa tertekan dengan memiliki beban pekerjaan rumah.

Mereka juga tidak mengenal sistem ranking, karena para pelajar tidak ada yang dianggap pintar atau bodoh. Hal ini membuat kesenjangan pendidikan di Finlandia sangat kecil. (Siedoo)

Apa Tanggapan Anda ?