JATINANGOR – Sistem pengkaderan dan pendidikan di IPDN masih tetap dibanggakan. Setidaknya hal ini terlontar dari Wakil Ketua Komisi II DPR RI Herman Khaeron di hadapan ribuan paraja dari berbagai daerah di nusantara, beserta para segenap civitas akademika IPDN di Aula IPDN Jatinangor, Jawa Barat.
“Tentu kami bangga memiliki lembaga pendidikan yang komprehensif yang utuh, yang boleh dikatakan sempurna. Dari sisi ilmunya digembleng dari sisi mental spiritualnya diperkuat, dari sisi kedisiplinannya juga kuat,” katanya dilansir dari dpr.go.id.
“Bahkan peningkatan kemampuan itu sejalan dengan pengasuhan yang dilakukan oleh civitas akademika Institut Pemerintahan Dalam Negeri,” tambahnya.
Baginya para paraja IPDN adalah masa depan birokrasi Indonesia. Yang dididik secara profesional, diharapkan para paraja nantinya bisa memberikan pelayanan publik yang baik kepada rakyat.
“Kalau kita lihat kan ini usia-usia muda dan milenial, yang dalam pandangan kami inilah masa depan Indonesia. Inilah sumber daya manusia yang akan melayani masyarakat akan menjadi birokrat, akan menjadi abdi negara di masa yang akan datang. Kalau abdi negaranya profesional saya kira nanti sistem juga profesional,” papar Herman.
Herman bersama Anggota Komisi II lainnya juga meninjau sarana dan prasarana di Kampus IPDN, seperti asrama, tempat ibadah, dan tempat belajar, tempat makan, tempat tidur, dan kamar mandi para praja.
Dia mengatakan fasilitas yang ada di IPDN butuh perbaikan dan revitalisasi. Butuh dilakukan renovasi, butuh penambahan fasilitas.
“Tentu ini semata-mata untuk memperbaiki terhadap kinerja IPDN. Meski sekali lagi boleh saya katakan kami bangga, kami memberikan apresiasi terhadap IPDN manghasilkan para birokrat yang nanti banyak berkontribusi kepada bangsa dan negara,” tandasnya.
Diungkapkannya, banyak aspek yang harus diperhatikan betul ke depan, Komisi II mencatat dengan baik, tentang kebutuhan, terutamanya kebutuhan air minum.
“Karena sekarang kan bersumber dari gunung untuk menghidupi sekitar 3.600 praja di sana, plus dengan yang lainnya sekitar 4 ribu. Tentu sangat membutuhkan ketersediaan air secara banyak, lebih memadai lebih cukup,” jelasnya. (Siedoo)