JAKARTA – Kepada para siswa, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, mengingatkan pada tahun 2045 mendatang negeri ini memasuki era Indonesia Emas. Pada masa itu, para siswa yang saat ini duduk di bangku sekolah menengah berusia sekitar 45-46 tahun.
Usia tersebut merupakan puncak kematangan seseorang. “Artinya di era Indonesia Emas nanti, Andalah yang memegang kendali dan memimpin Indonesia di semua bidang yang Anda kuasai sekarang,” kata Mendikbud.
Mendikbud mengingatkan hal ini saat memberikan sambutan pada acara Apresiasi Siswa SMA/SMK Berprestasi (ASB), di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta.
Mendikbud berharap para siswa yang kini duduk di bangku SMA/SMK kelak yang berada di pucuk-pucuk struktur. Dalam struktur sosial, politik, dan ekonomi di Indonesia, sesuai dengan bidang masing-masing.
Untuk itu, Mendikbud mengimbau peserta ASB agar memanfaatkan forum ini untuk saling mengenal, menjalin hubungan, menjalin kerja sama, dan diupayakan menjadi sebuah persaudaraan.
Menjadi sebuah pertemanan yang abadi. Saling berkomunikasi antara satu sama yang lain. Itulah namanya jaringan, itulah namanya developing,
“Jadi developing yang benar, bukan yang dibangun dari jaringan dunia maya,” ujar Mendikbud.
Mendikbud mengingatkan bahwa semua peserta ASB adalah siswa-siswa berprestasi. Dari sekitar 10 juta siswa SMA dan SMK, yang diundang dalam acara ASB hanya 300 orang, hanya siswa-siswa yang memiliki keunggulan komparatif di antara seusianya.
Manfaatkan Pertemanan
Dilansir sinarharapan.net, Mendikbud menyampaikan pengalamannya sebagai mantan aktivis mahasiswa yang sering bertemu dan membangun hubungan dengan mahasiswa dari berbagai daerah.
“Ketika saya di Jakarta, menjadi menteri, teman seangkatan saya banyak di sini, ada di beberapa pemerintahan dan semua itu memperlancar tugas saya sebagai menteri”, ungkap Mendikbud.
Menurut Mendikbud, jaringan dulu tidak selengkap sekarang. Kalau sekarang diperkuat dengan media sosial, yang bisa mempercepat dan memperlancar hubungan yang dibangun. Jadi manfaatkan pertemuan untuk menjalin hubungan itu.
Jika ada generasi yang membentuk kelompok kuat untuk membangun masa depan Indonesia, Mendikbud yakin Indonesia tidak kehilangan peluang untuk menjadi negara besar dan maju. (Siedoo)