SURABAYA – Problematika dalam dunia pendidikan saat ini antara lain adanya kesenjangan cukup signifikan antara pendidik dengan para peserta didik generasi sekarang atau kid zaman now. Para siswa lebih ungggul dalam hal wawasan, update informasi dan mengikuti perkembangan melalui jejaring media sosial.
Menyikapi hal tersebut, salah satu langkah yang ditempuh Kementerian Agama (Kemenag) melaksanakan Pelatihan Profesi Guru (PPG) sebagai ganti Pendidikan Latihan Profesi Guru (PLPG) untuk proses sertifikasi guru madrasah.
“PPG merupakan bagian ikhtiar pemerintah untuk memfasilitasi para pendidik meng-upgrade dirinya agar tidak ketinggalan pola pemikiran dari para peserta didiknya,” kata Sekertaris Kementerian Agama Nur Kholis Setiawan dilansir dari kemenag.go.id.
PPG digelar mulai 27 November – 2 Desember 2018 di 35 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) yang ditunjuk Kemenag (ini daftarnya). PPG Madrasah kali ini diikuti 7.000 guru madrasah. Terdiri dari 6.060 guru dan mata pelajaran umum 940 guru.
Dengan adanya PPG, pihaknya berharap pendidik harus lebih tinggi pemikirannya dan wawasannya dari para peserta didik. “Untuk itulah penting dilakukan upgrading melalui PPG,” ucapnya.
PPG dilaksanakan dengan metode yang berbeda, tidak semata perkuliahan yang lebih menekankan teori mengajar. PPG akan lebih menekankan pada materi yang akan diajarkan kepada peserta didik lainnya.
“Sehingga, PPG diharapkan menjadi jembatan bagi para pendidik untuk mendapatkan nilai tambah sebagai modal beradaptasi dengan perkembangan dunia pendidikan dan peserta didik di era sekarang,” ujarnya.
Melalui PPG, para guru diharapkan mampu menjadi motivator dan fasilitator yang lebih baik bagi peserta didik. Hal itu bertujuan agar guru dapat mencetak generasi yang tidak hanya cerdas tetapi juga berakhlak.
“Generasi yang tidak hanya pintar tetapi juga harus religius, karena sejatinya fungsi agama dan fungsi pendidikan adalah hal yang tidak bisa dipisahkan,” harapnya. (Siedoo)