Siedoo.com -
Internasional

Hadapi Revolusi Industri 4.0, Indonesia Siapkan Generasi Terampil

MYANMAR – Unsur digital telah menjadi bagian tak tepisahkan dalam dunia usaha dan industri. Hal itu merupakan keadaan dan tuntutan revolusi industri 4.0. Maka dari itu, penting bagi Indonesia menyiapkan generasi muda yang terampil.

Terutama lulusan sekolah menengah, agar mampu memasuki dunia kerja yang semakin kompetitif dan sangat bervariasi sesuai dengan perkembangan zaman yang dinamis. Untuk itu Pemerintah Indonesia saat ini fokus pada pengembangan dan penguatan pendidikan vokasi.

Setidaknya hal tersebut disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy saat menghadiri Pertemuan Menteri-Menteri Pendidikan ASEAN ke-10 atau 10th Association of Southeast Asian Nations Education Ministers Meeting (ASED), di Nay Pyi Taw, Myanmar.

Muhadjir menyampaikan Indonesia dengan penduduk terbesar ke-4 di dunia dengan struktur populasi yang relatif muda, berusaha untuk mendapatkan manfaat dengan meningkatkan kualitas tenaga kerja yang terampil, melalui pendidikan berkualitas.

Dikatakan pula oleh Muhadjir, meningkatnya pasokan tenaga kerja terampil dengan kualifikasi dan kompetensi di tingkat ASEAN pasti akan menentukan desain pengembangan dan  membawa pendidikan vokasi ke arah yang lebih baik, di tingkat pendidikan menengah maupun pendidikan tinggi.

Strategi Indonesia dalam menyiapkan tenaga terampil lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) beralih pada kebutuhan industri atau demand side. Sehingga, penyusunan kurikulum dan peran serta industri sebagai calon pengguna, semakin ditingkatkan. Kurikulum 60 persen ditentukan dunia usaha, maka proses belajar mengajar juga lebih banyak pada praktik di dunia usaha dan dunia industri. Hal ini berlaku baik di tingkat nasional, regional, maupun internasional.

“Diharapkan lulusan SMK semakin siap menghadapi dunia profesional di era keterbukaan pasar kerja dan revolusi industri keempat,” ujar Mendikbud.

Indonesia saat ini menerapkan sistem pendidikan yang sesuai dengan ASEAN Work Plan on Education 2016-2020, di mana pendidikan vokasi tercakup di dalamnya. Saat ini rata-rata negara ASEAN telah mengembangkan pendidikan vokasi.

Baca Juga :  5 Gubernur, 7 Walikota, 4 Bupati Raih Anugerah Kihajar, Siapakah Mereka

Saat ini, negara Myanmar dan Thailand, tertarik untuk meningkatkan kerja sama pendidikan dengan Indonesia. Sebab mereka menilai, apa yang dilakukan Indonesia dapat pula diadopsi dan diterapkan di kedua negara itu.

Perhelatan ASED telah menjadi kesempatan bagi para menteri pendidikan negara-negara ASEAN untuk saling bertukar pengalaman tentang sistem dan program pendidikan yang sedang dilaksanakan di negara masing-masing. Selain itu, ASED juga menjadi momen bagi negara anggota ASEAN untuk saling menjajaki kerja sama di bidang pendidikan.

Dalam mengatasi hambatan dan tantangan dalam memajukan pendidikan di negara-negara anggota ASEAN dapat diwujudkan melalui mobilisasi dan berbagi pengetahuan, keterampilan serta praktik-praktik berkualitas. Indonesia berterima kasih atas jalinan kerja sama pendidikan antarnegara anggota ASEAN yang semakin kuat dan memberi manfaat bagi semua pihak.

“Kemajuan pembangunan pendidikan nasional di Indonesia, tak lepas dari dukungan kuat berbagai mitra pendidikan dan sejumlah pemangku kepentingan utama baik di tingkat nasional, regional dan internasional,” jelas Mendikbud dilansir kemdikbud.go.id. (Siedoo/NSK)

Apa Tanggapan Anda ?