SURABAYA – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Jawa Timur akan mengundang para tamu dari berbagai perguruan tinggi negeri maupun swasta yang ada di Indonesia. Acara pada 19 – 21 September 2018 itu merupakan bagian dari program Inbound Staff Mobility (ISM) 2018.
Sebagai perguruan tinggi bertaraf internasional, ITS terus berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM)-nya melalui kerja sama yang dibangun dengan berbagai perguruan tinggi mancanegara. Kerja sama tersebut salah satunya diwujudkan melalui program ISM 2018 yang dibuka secara resmi di Rektorat ITS.
Tujuan dari agenda tersebut agar perguruan tinggi lain di Indonesia yang belum memiliki kerja sama dengan berbagai macam perguruan tinggi mancanegara, bisa menjalin relasi di agenda ISM 2018 ini. Wakil Rektor IV ITS Prof Dr Ketut Buda Artana ST MSc mengatakan, program tahunan ini juga merupakan langkah ITS untuk dapat terus melaju dalam mewujudkan ITS sebagai World Class University (WCU).
Dalam mewujudkan ITS sebagai WCU tidak cukup hanya meningkatkan kualitas dosen dan mahasiswanya. Namun, tendik juga merupakan salah satu elemen penting dalam meningkatkan kualitas perguruan tinggi secara keseluruhan.
“Saya berharap rekan-rekan tendik dari berbagai macam perguruan tinggi dunia ini tidak hanya sekadar membagi ilmu saja. Lebih dari itu, saya harap mereka bisa menjalin pertemanan dengan para tendik ITS,” kata pria lulusan doktor Kobe University, Jepang tersebut.
ISM merupakan kegiatan rutin tahunan yang diadakan oleh Direktorat Hubungan Internasional atau International Office (IO) ITS untuk meningkatkan kualitas staf atau tenaga kependidikan (tendik) yang ada di ITS. Hal ini dilakukan dengan menghadirkan langsung sejumlah tendik dari perguruan tinggi di luar negeri untuk saling bertukar ilmu dan pengalaman.
“Dengan begitu para tendik di ITS memiliki wawasan dan pandangan global terkait dalam kinerjanya di masing-masing unit,” imbuh Direktur Hubungan Internasional ITS, Dr Maria Anityasari ST ME.
Berbeda dari tahun lalu, cakupan peserta yang mengikuti ISM 2018 kali ini lebih luas. Jika tahun lalu, ITS dapat menghadirkan para tendik yang berasal dari Jepang dan negara-negara ASEAN, pada ISM 2018 ini peserta bertambah dari negara Eropa yakni dari Bialystok University of Technology, Polandia.
Total ada delapan perguruan tinggi yang berasal dari berbagai negara di Asia dan Eropa. Di antaranya dari Mapua University Filipina, Chulalangkorn University Thailand, Tianjin University Tiongkok, Suranaree University of Technology Thailand, University of The Philippines Diliman, University of Malaya Malaysia, Lyceum of The Philippines University Filipina dan Bialystok University of Technology Polandia.
Ia menjelaskan, acara ISM ini rutin diselenggarakan setiap tahunnya pada bulan April dan September. Selama seminggu, para peserta ISM akan diajak berkeliling ke masing-masing unit kerja dan departemen di ITS untuk saling bertukar ilmu. Para peserta ISM 2018 ini nantinya juga akan berbicara kepada para mahasiswa untuk menyampaikan peluang beasiswa yang ada di universitas mereka masing-masing.
“Harapannya, ISM ini akan menjadi program unggulan yang semakin mendunia setiap tahunnya seperti CommTECH (Community and Technological, red) Camp yang memang sangat diminati oleh berbagai mahasiswa dari luar negeri,” ujar perempuan yang juga sebagai dosen di Departemen Teknik Industri ITS itu.
Para peserta ISM 2018 nantinya tak hanya melakukan kegiatan di seputaran kampus ITS, pada rentetan agenda selama seminggu para peserta juga akan diajak untuk berkeliling kota Surabaya. Mereka diajak untuk mengenal lebih dekat budaya dan kota yang sudah mendapatkan berbagai penghargaan dunia ini.
Di hari akhir kegiatan ISM 2018 pada hari Minggu (23/9/2018), para peserta juga akan melakukan East Java Trip, di mana mereka diajak lebih dekat untuk melihat kearifan lokal yang ada di Jawa Timur. (Siedoo)