JATINANGOR – Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Prof. Dr. (Hc) Dahlan Iskan menyampaikan seputar perkembangan media online akhir-akhir ini. Perkembangan dunia digital saat ini turut mempengaruhi dalam cara seseorang memilih media informasi. Situs berita dalam jaringan (daring) pun kini semakin berkembang. Meski demkian, media daring belum tentu akan membunuh media konvensional.
“Yang terjadi saat ini adalah pemilihan media bersifat individual. Setiap orang dapat memilih media informasi yang benar-benar sesuai dengan apa yang ia cari,” kata Dahlan.
Ia menyampaikan itu saat menjadi pembicara dalam Kuliah Umum Tantangan Media di Era Transformasi Digital yang digelar Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Unpad, di Auditorium Pascasarjana Fikom Unpad, Jatinangor, Jawa Barat. Menurut mantan wartawan ini, jika dirumuskan, media adalah “what it means to me,” bukan lagi “what it means to us”.
“Jadi kalau tidak ada artinya bagi saya pribadi, biarpun itu ada artinya bagi us, akan ditinggalkan,” ungkapnya.
Untuk meningkatkan gairah surat kabar sehingga tidak kalah oleh situs berita online, Dahlan mengharapkan agar wartawan surat kabar dapat menulis berita dengan menumbuhkan kontemplasi dan imajinasi para pembacanya. Wartawan surat kabar yang baik untuk di era digital ini adalah wartawan surat kabar yang mampu menulis dengan sangat baik.
“Yang memberikan peluang imajinasi kepada pembacanya, dan menciptakan rasa rindu terhadap tulisan-tulisan itu untuk edisi berikutnya,” jelasnya.
Era transformasi digital turut mempengaruhi berbagai perubahan dalam dunia komunikasi. Munculnya gempuran informasi yang menggiring persepsi seringkali membuat masyarakat terjebak pada berita fitnah atau “hoaks”.
Dengan kondisi itu, saat ini dibutuhkan clearing house dalam dunia komunikasi. Clearing house ini akan berfungsi membantu masyarakat menjadi lebih dewasa dalam mengkaji suatu informasi. Sehingga, dapat memilah mana informasi yang benar dan mana yang tidak.
“Ini tantangan bagi dunia komunikasi, siapa yang akan menjadi clearing house,” kata Dahlan.